Liputan6.com, Jakarta - Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 mematok target 1.000 pemegang polis dapat diraih melalui pengoperasian 20 unit Mobil Literasi Edukasi Keuangan (siMOLEK).
Puluhan kendaraan ini akan berkeliling di 15 kota seluruh Indonesia dan menyasar segmen asuransi di kalangan pasar menengah ke bawah.
Direktur Utama Bumiputera, Madjdi Ali menyatakan telah menerima pinjaman 20 unit siMOLEK pada 15 kota besar di Indonesia. Antara lain yakni Jabodetabek, Medan, Semarang, Surabaya, Bandung, Makassar, Pekanbaru, Cirebon, Yogyakarta, Malang, Denpasar, Samarinda, Banjarmasin, Manado dan Jayapura‎.
‎
Baca Juga
"Kita ingin memasyarakatkan asuransi kepada seluruh masyarakat Indonesia, sesuai dengan target pasar kalangan menengah ke bawah," ujar dia saat Seremoni Pengoperasian 20 unit siMOLEK bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Halaman Parkir Wisma Bumiputera, Jakarta, Senin (6/4/2015).
Advertisement
Madjdi menargetkan, penutupan transaksi lebih dari Rp 2 miliar dan 1.000 pemegang polis baru dari 10 hari penyelenggaraan literasi dan edukasi keuangan dengan 20 kendaraan siMOLEK.
"Butuh upaya dan kerja keras dari rekan-rekan. Karena kita berharap ke depan, OJK bisa mengamanahkan pengoperasian siMOLEK dalam kurun waktu yang lebih lama satu bulan dengan jumlah 40 sampai 50 unit siMOLEK," harap dia.
Dari catatan Madjdi, pengoperasian siMOLEK oleh Bumiputera pertama kali pada April 2014 sebanyak 15 unit. Kedua di November 2014 dengan menerjunkan 20 unit mobil dan menggelar edukasi keuangan selama 5 hari di 15 kota seluruh Indonesia.
"Sebanyak 216 lokasi berhasil dikunjungi dan 6.182 masyarakat teredukasi dari pengoperasian siMOLEK kedua. Mendatangkan 406 pemegang polis baru Bumiputera, dengan total perolehan premi mencapai Rp 1,026 miliar selama 5 hari pelaksanaan," terang dia.
Madjdi mengatakan, dari 6.182 masyarakat yang teredukasi, hanya sekira 6,57 persen menjadi utilitas. Angka ini menunjukkan masyarakat Indonesia masih membutuhkan edukasi.
"Ini adalah ‎upaya kami sebagai perusahaan nasional yang sudah beroperasi lebih dari 103 tahun. Jarang ada perusahaan seperti ini. Kami ingin mempersehat perusahaan ini ke depannya," ucap dia.
‎
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan OJK, Lasmaida S Gultom menambahkan indeks literasi keuangan di Indonesia baru mencapai 21,8 persen pada 2013. Targetnya setiap tahun mencapai 2 persen.
"Salah satu untuk meningkatkan indeks literasi keuangan dengan menambah siMOLEK menjadi 41 unit pada semester II 2015. Ada tambahan 21 unit dari saat ini 20 unit. Yang penting saat mengoperasikan siMOLEK," pungkas Lasmaida. (Fik/Ahm)