Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan nilai tukar rupiah melemah terjadi karena faktor eksternal dan hampir semua mata uang melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Rupiah itu pengaruhnya eksternal daripada internal karena semua mata uang hampir melemah terhadap dolar AS," kata JK, di Gedung Bappenas, Rabu (29/7/2015).
Baca Juga
Kondisi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS, lanjut JK, tidak terlalu parah bila dibandingkan dengan kondisi Yen Jepang, Yuan Tiongkok, dan Ringgit Malaysia. "Kita tidak melemah melawan Yen, tidak melemah melawan Yuan, tidak melemah dengan Ringgit hanya melemah terhadap Dolar AS karena dia lebih kuat," imbuh JK.
Advertisement
Dalam kondisi seperti ini, pemerintah berusaha menjaga kualitas dalam negeri dan meningkatkan ekspor. Meski demikian, dirinya, paham pemerintah tidak bisa menguasai bila harga komoditas turun.
Data valuta asing Bloomberg, Rabu pekan ini, menunjukkan nilai tukar rupiah menguat ke level 13.452 per dolar AS pada pukul 10.47 WIB. Rupiah dibuka menguat ke level 13.439 per dolar AS dari penutupan perdagangan kemarin di kisaran Rp 13.465 per dolar AS. Pada hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.438 per dolar AS hingga 13.456 per dolar AS.
Sedangkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), rupiah menguat ke level 13.444 per dolar AS jika dibandingkan dengan perdagangan sehari sebelumnya yang tercatat di level 13.460 per dolar AS. (Silvanus A/Ahm)