Harga Emas Naik ke Level Tertinggi dalam 2 Minggu

Harga emas dipengaruhi data ekonomi China dan harga minyak.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Okt 2016, 06:45 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2016, 06:45 WIB
Ilustrasi logam mulia
Ilustrasi logam mulia

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas naik tipis untuk perdagangan sesi Amerika Serikat (AS) didorong aksi beli dan kenaikan harga minyak.

Harga emas untuk pengiriman Desember naik US$ 7,4 menjadi US$ 1.270,30. Harga perak untuk pengiriman Desember juga menguat tipis menjadi US$ 17.655 per ounce. Demikian mengutip dari laman Kitco, Kamis (20/10/2016).

Sentimen yang pengaruhi pasar juga sebagian besar dipengaruhi data ekonomi China. Hal ini turut mempengaruhi harga logam. Apalagi China juga termasuk impor terbesar komoditas termasuk logam.

Ekonomi China tumbuh 6,7 persen secara year on year (YoY), dan sesuai harapan pasar. Angka ini juga saham dengan kuartal II 2016. China juga melaporkan kalau penjualan ritel naik 10,7 persen pada September. Angka ini juga sesuai prediksi.

Produksi industri China menguat 6,1 persen YoY. Secara keseluruhan data ekonomi terbesar kedua di dunia itu cukup baik. Sementara itu, the World Gold Council menyatakan penurunan harga emas baru-baru ini seharusnya meningkatkan permintaan fisik dari China.

Adapun harga minyak menguat juga mendorong kenaikan harga komoditas lainnya. Harga minyak Nymex diperdagangkan di atas US$ 51 per barel. Analis mengatakan keputusan OPEC baru-baru ini memangkas produksi menunjukkan segala upaya untuk mengangkat harga minyak. (Ahm/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya