Trik Hemat Renovasi Rumah

Menyongsong 2018, apakah Anda berencana melakukan renovasi rumah?

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 25 Nov 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2017, 10:00 WIB
Tips renovasi rumah
Tips renovasi rumah

Liputan6.com, Jakarta - Menyongsong 2018, apakah Anda berencana melakukan renovasi rumah? Ah, Anda pasti langsung terpikir anggaran. Merenovasi rumah memang butuh biaya tidak sedikit.

Apalagi jika renovasi yang Anda rencanakan juga mencakup perluasan bangunan atau menambah jumlah kamar. Faktor biaya inilah yang umumnya menjadi kendala banyak pemilik rumah.

Pilihan Dana Renovasi Rumah

Sebenarnya ada banyak cara mudah untuk mendapatkan dana renovasi rumah. Kemungkinan yang paling dekat misalnya, Anda bisa mengandalkan bonus akhir tahun.

Namun Anda juga bisa memanfaatkan fasilitas kredit dari berbagai bank. Anda bahkan bisa memanfaatkan fasilitas kredit BPJS Ketenagakerjaan. Syaratnya, calon kreditur merupakan karyawan yang sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan minimal lima tahun.

Begitupun, renovasi rumah harus dipersiapkan secara cermat. Tanpa perencanaan yang detil, biaya bisa membengkak. Anda perlu merencanakan anggaran dana dan pos-pos pengeluaran agar anggaran tidak melebar ke hal-hal yang tidak penting. (baca ini jika ingin punya rumah sebelum menikah )

Agar tidak bingung bagaimana menekan biaya perbaikan rumah, ikuti trik-trik hemat dari Danaxtra.com berikut ini, seperti dikutip Sabtu (25/11/2017) :

1. Tentukan Titik Renovasi Rumah dan Buat Skala Prioritas

Untuk menghindari pengeluaran yang melebar, Anda harus meneliti bagian mana saja yang perlu direnovasi terlebih dahulu.

Kalau sudah begini, Anda harus fokus untuk melakukan renovasi rumah di bagian-bagian tersebut. Titik prioritas. Itu kata kunci agar anggaran renovasi rumah Anda tidak melebar ke mana-mana.

Ini harus menjadi patokan sehingga anggaran Anda tidak melebar ke bagian-bagian yang sebenarnya tidak terlalu mendesak.

Saat dihadapkan pilihan, apakah harus memperbaiki atap yang bocor atau menambah satu kamar, Anda tentu langsung tahu mana yang harus didahulukan.

Pastikan Anda disiplin terhadap skala prioritas tersebut. Jangan sampai tergoda di tengah jalan untuk merambah hal lain yang tidak diperlukan. Karena kalau sudah begitu, Anda bisa mengalami overbudget.

2. Buat Rencana Anggaran Biaya (RAB) Renovasi Rumah

Agar pos-pos pengeluaran untuk renovasi rumah sesuai dengan porsinya, Anda harus membuat rencana anggaran biaya alias RAB secara cermat dan teliti.

Perincilah komponen kebutuhan biaya yang meliputi biaya material bangunan, upah pekerja, dan biaya lainnya. Jangan lupa untuk menyisihkan dana untuk biaya darurat yang tidak terduga.

RAB renovasi rumah harus dibuat berdasarkan jenis material dan komponen pekerjaan. Jika merasa kesulitan dalam membuat perhitungan biaya, Anda bisa berkonsultasi kepada ahlinya.

Pastikan dalam pemilihan material bangunan, upah tukang atau kontraktor, dan proses renovasi selalu berpatokan pada dana yang sudah dianggarkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Selanjutnya

3. Manfaatkan Struktur Lama

Untuk menekan pengeluaran, sebisa mungkin gunakan struktur bangunan yang sudah ada seperti kolom, balok, dan pondasi, sehingga tidak perlu membuat baru lagi. Pembuatan struktur baru akan memakan biaya dan waktu terutama bila memakai beton.

4. Kontraktor Atau Pemborong?

a. Kontraktor untuk renovasi Besar.

Jika Anda akan melakukan perbaikan rumah dengan skala besar, sebaiknya menggunakan jasa kontraktor. Kontraktor profesional memiliki pengalaman dan keahlian dalam hal anggaran belanja.

Selain itu, ia juga punya badan usaha dan domisili yang jelas, serta memberikan garansi pekerjaan. Sehingga proses pekerjaan, pembayaran, konsultasi, hingga komplain dapat direspons dengan cepat. Namun, tentunya dana yang dibutuhkan pun terbilang besar.

b. Pemborong

Jika budget terbatas dan skala renovasi yang Anda rencanakan tidak besar, menggunakan jasa pemborong adalah pilihan yang tepat karena biasanya lebih murah dibandingkan kontraktor.

Namun, harus selalu diingat untuk membuat Surat Perjanjian Kontrak Kerja (SPK) guna melindungi Anda dari kecurangan yang mungkin saja terjadi.

Adapun sistem upah untuk membayar jasa pemborong meliputi sistem upah harian dan sistem upah borongan. Sistem harian dibayar per minggu atau per bulan sesuai dengan kesepakatan. Kelebihannya, sistem upah harian ini mampu mengontrol pengeluaran Anda.

Sedangkan sistem upah borongan, Anda akan membayar besarnya total biaya upah yang telah disepakati. Kesepakatan ini juga mencakup berapa lama pengerjaan renovasi tersebut. Jadi, pada sistem upah borongan ini Anda agak sulit untuk memprediksi berapa biaya pasti jasa tersebut dan riskan penipuan.

Oleh sebab itu, pastikan Anda tahu secara jelas rincian biaya material bangunan dan biaya total membangun untuk sistem upah borongan.

5. Trik Hemat Biaya Material

a. Cari material bagus harga ekonomis

Jangan mudah tergiur dengan brand ternama namun mutunya belum terjamin. Jika ingin mengetatkan budget, Anda bisa memilih produk dengan harga terjangkau kendati desainnya standar dan tidak futuristik atau modern.

b. Survei Toko Bangunan

Sebaiknya Anda survei dan mencari toko bangunan yang menawarkan harga murah namun berkualitas baik. Cobalah untuk survei di beberapa tempat untuk membandingkan toko bangunan yang satu dengan lainnya.

Sangat dilarang untuk membeli langsung bahan bangun di toko pertama yang Anda kunjungi.Kalau Anda rajin, tidak tertutup kemungkinan Anda akan menemukan toko bangunan yang memperbolehkan pembelian material secara diangsur lho. Namun Anda memang perlu mengenal lebih dekat kepada pemilik tokonya untuk mendapat kepercayaan tersebut.

c. Jangan Menyuruh Tukang!

Sebaiknya belanja material bangunan sendiri agar tahu berapa harga setiap barang secara transparan sehingga tidak perlu khawatir ditipu.

Lebih baik Anda tidak menyerahkan pembelian barang kepada pekerja, tukang atau kontraktor. Sewa mereka dari segi jasanya saja, sedangkan bahan bangunan lebih baik dibeli sendiri.

Khawatirnya, jika pembelian material diserahkan kepada kontraktor, mandor, maupun tukang, maka tak jarang mereka akan mencari produk bermutu standar. Lalu saat pemilik rumah menginginkan material dengan merk unggulan, biasanya mereka akan mengenakan harga tambahan setiap meter persegi.

d. Beli Bahan Bangunan Bekas

Tidak harus selalu beli baru, Anda bisa memanfaatkan bahan bangunan bekas yang masih layak pakai untuk digunakan.

Tidak perlu khawatir, bahan bekas tersebut dapat dioles dengan mengecat ulang, memoles dengan vernis atau politur hingga tampak baru.

Atau, jika di sekitar lingkungan Anda ada proyek pembangunan skala besar, biasanya mereka memiliki banyak sisa bahan bangun tidak terpakai. Cobalah untuk bertanya apakah sisa tersebut bisa Anda minta atau dibeli murah.

e. Berburu diskon

Cara lain untuk dapatkan bahan bangunan murah yakni dengan berburu diskon yang ditawarkan toko material atau supermarket bangunan.

Setiap cabang toko, kendati berasal dari induk yang sama, kerap memberikan diskon untuk item berbeda. Selain itu cari informasi sebanyak-sebanyaknya terkait toko yang menjual stok bahan bangunan yang tinggal sedikit.

Toko yang akan menghabiskan sisa stok, biasanya akan memberikan diskon atau potongan harga yang menggiurkan. Manfaatkan celah ini.

Keselamatan Penghuni Harus Diutamakan

Perlu diingat, meskipun renovasi rumah Anda dibatasi budget yang minim, bukan berarti keselamatan Anda dan keluarga dinomorduakan. Mencari bahan termurah boleh saja, tapi kualitas tetap harus nomor satu. Apalagi untuk bahan material seperti pipa, atap, fondasi, dan rangka atap. Material-material ini harus sesuai dengan standar kualitas. Selamat merenovasi, selamat memberi wajah baru pada rumah kesayangan!

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya