5.182 Rumah di Musi Rawas Telah Gunakan Gas Bumi

Sejak dibangun pertama kali di 2009, total jargas yang terbangun dengan dana APBN hingga saat ini sebanyak 325.773 SR.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 20 Mar 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2019, 10:00 WIB
20160921-Pekerja Jaringan Pipa Gas PGN-Jakarta- Helmi Afandi
Pekerja merawat jaringan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jakarta, Rabu (21/9/2016). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengoperasikan jaringan gas (jargas) sebanyak 5.182 Sambungan rumah (SR), di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Infrastruktur tersebut dibangun dengan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2018.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Alimuddin Baso mengatakan, pengoperasian jargas di Musi Rawas memanfaatkan memanfaatkan sumber gas yang berasal dari sumur PT Pertamina EP Asset 2 Pendopo Field, dengan volume 0,2 mmscfd.

Seluruh sambungan rumah tangga ini akan diaktifkan secara bertahap melalui proses konversi kompor gas yang dilakukan oleh operator dari PT Pertagas Niaga.

"Kami optimistis warga yang menjadi pelanggan dapat kooperatif menjaga jaringan yang telah terpasang di lingkungan sekitarnya sehingga manfaat jargas bisa dioptimalkan,” kata Alimuddin, dikutip dari situation resmi Ditjen Migas Kementerian ESDM, Rabu (20/3/2019).

Menurutnya program jaringan gas kota merupakan program prioritas pemerintah yang salah satu tujuannya untuk menekan peningkatakan biaya subsidi LPG 3 Kg. Semakin luasnya jangkauan operasi jargas ini diharapkan mampu memberikan pilihan energi yang lebih bersih, aman, dan murah untuk masyarakat. Untuk memastikan bahwa fungsi utama jargas dapat bekerja dengan baik, masuk ke rumah serta bisa menyala.

“Program ini sampai sambunga kompor. Proses konversi memakan waktu empat bulan. Tapi kalau bisa lebih cepat, lebih bagus,” tuturnya.

 

Keunggulan

20160921-Pekerja Jaringan Pipa Gas PGN-Jakarta- Helmi Afandi
Pekerja merawat jaringan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jakarta, Rabu (21/9/2016). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Jargas untuk rumah tangga memiliki banyak keunggulan. Gas yang dialirkan melalui pipa ke rumah-rumah tangga merupakan gas alam (natural gas) yang sangat bersih. Jargas ini jauh lebih aman karena tekanan jargas lebih rendah dari tekanan LPG. Artinya, apabila ada kebocoran, gas langsung naik ke atas ke udara bebas.

Keunggulan lain adalah dapat dilakukan penghematan baik dari sisi konsumen maupun Pemerintah. Jargas sangat murah sehingga pengunaannya dapat mengurangi biaya rumah tangga sekitar Rp 60 ribu hingga 90 ribu per bulan per keluarga.

Pada 2018, Pemerintah membangun jargas sebanyak 89.906 SR di 18 lokasi yaitu Lhokseumawe 2 rubu SR, Deli Serdang 5.560 SR, Medan 5.656 SR, Palembang 4.315 SR, Prabumulih 6.018 SR, Musi Rawas 5.182 SR dan Serang 5.043 SR.

sSelain itu Cirebon 3.503 SR, Bogor 5.120 SR, Sidoarjo 7.093 SR, Pasuruan 6.314 SR, Probolinggo 5.088 SR, Bontang 5.005 SR, Penajam Paser Utara 4.260 SR, Balikpapan 5 ribu SR, Tarakan 4.695 SR, Samarinda 4.500 SR dan PALI 5.375 SR.

Sejak dibangun pertama kali di 2009, total jargas yang terbangun dengan dana APBN hingga saat ini sebanyak 325.773 SR yang terdistribusi di 16 provinsi, 40 kabupaten kota.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya