Nasib Perang Dagang Ada di Tangan Trump

China dikatakan telah melakukan berbagai usaha untuk menekan dampak perang dagang, bahkan menghentikannya. termasuk mengeluarkan undang-undang investasi asing baru pada Maret lalu.

oleh Athika Rahma diperbarui 09 Sep 2019, 17:30 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2019, 17:30 WIB
Perang Dagang China AS
Perang Dagang China AS

Liputan6.com, Jakarta - Penasihat pemerintah China, Wang Huiyao, menyatakan bahwa perang dagang yang tidak berujung dapat segera berakhir jika Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump memberi keputusan.

China dikatakan telah melakukan berbagai usaha untuk menekan dampak perang dagang, bahkan menghentikannya. termasuk mengeluarkan undang-undang investasi asing baru pada Maret lalu.

"Undang-undang yang baru melarang transfer teknologi secara paksa dari bisnis yang berinvestasi di China untuk meningkatkan perlindungan kekayaan intelektual," ujar Wang dikutip dari CNBC, Senin (09/09/2019).

Dengan begitu, kedudukan perusahaan luar negeri akan sama dengan kedudukan perusahaan domestik. Meski terkesan tidak realistis, namun China benar-benar melakukan itu, demi mengurangi dampak negatif perang dagang untuk para pelaku bisnis.


Respons Trump Terhadap UU Investasi Asing Baru

Presiden Amerka Serikat (AS) Donald Trump siap meluncurkan sanksi paling berat terhadap Iran, Senn, 5 November 2018  (AFP).
Presiden Amerka Serikat (AS) Donald Trump siap meluncurkan sanksi paling berat terhadap Iran, Senn, 5 November 2018 (AFP).

Tapi, para analis menilai usaha China ini masih belum cukup untuk membuat AS mereda. Malah, Trump sempat marah sebelum UU ini disahkan oleh China.

"Tindakan itu justru melanggar kesepakatan dari negosiasi sebelumnya," kata Trump. Akhirnya, AS malah menaikkan tarif impor barang-barang China.

Geram, China membalas perlakuan AS dengan memberlakukan tarif impor tambahan juga. Melihat situasi ini, para analis pesimis kesepakatan perang dagang bakal dicapai sebelum pemilihan presiden AS di 2020 mendatang.

Namun tetap saja, China masih sangat membuka peluang untuk mengakhiri perang dagang dengan diskusi bersama AS.

"China membuka ekonominya bukan untuk AS, namun untuk China sendiri," ujar Wang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya