Liputan6.com, Jakarta - Ekonom INDEF, USA, Eisha Magfiruha, mengatakan Indonesia bisa mengikuti jejak dari Negara Amerika Serikat (AS) dalam menangani pandemi virus corona atau covid-19.
Ia mengatakan memang kasus covid-19 pertama kali dilaporkan CDC pada 22 Januari 2020. Per tanggal 7 April sudah mencapai 396,223 kasus positif dan angka kematian pada 12.722 jiwa. Selain itu, New York state menjadi episentrum covid-19 di AS.
Baca Juga
“Tingkat kematian tertinggi adalah new York state sebesar 5489 jiwa per 7 April, Sementara New York City tingkat kematian mencapai 3544 jiwa. New York state dengan jumlah kasus positif sebesar 149.316 kasus, sementara di new York city terdapat 74.601 kasus positif per 7 April,” kata Eisha dalam Webinar INDEF: Kebijakan Penanganan Covid-19: Belajar dari Jerman dan USA, Kamis (9/4/2020).
Advertisement
Kendati begitu, alasan di AS banyak ditemukan kasusnya, karena pemerintah pusatnya berkoordinasi dengan negara bagian dalam menangani covid-19. Selain itu, pemerintah melibatkan ilmuwan dalam bidang medis dan mengambil kebijakan sesuai dengan data dan fakta ilmiah.
Pemerintah AS gencar melakukan massive rapid test, dengan melibatkan lab kesehatan pemerintah swasta, drive through service, dan masyarakat yang melakukan tes bisa langsung mendapatkan hasil tes dalam 15 menit, dan test tersebut sudah dilakukan lebih dari 100 ribu tes covid-19 per hari.
“Stay at home order, tidak semua negara menetapkan stay at home, tergantung dari banyaknya kasus positif dan tingkat kematian di negara tersebut,” kata Eisha.
Penggunaan Masker
Beberapa kegiatan masih diperbolehkan seperti belanja kebutuhan pangan. Namun, untuk tempat-tempat umum seperti taman kota di AS ditutup.
Selain itu pemerintah AS juga menerapkan social distancing sejauh 2 meter, dan menetapkan pemakaian masker sejak 3 April 2020, masker kain untuk orang sehat, masker medis atau N95 hanya diperuntukan bagi tenaga medis.
Ia mengatakan, respon masyarakat AS mematuhi kebijakan pemerintahnya, dengan metiadakan kegiatan sekolah, dengan beralih sekolah di rumah saja, begitupun dengan aktivitas bekerja juga dialihkan menjadi work from home.
Advertisement