Liputan6.com, Jakarta - Saham-saham di Asia Pasifik mengalami penurunan pada perdagangan Rabu pagi karena investor mempertimbangkan dampak potensial dari meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing terhadap ekonomi yang dibuka kembali, karena langkah-langkah penahanan virus corona dikurangi.
Dikutip dari laman CNBC, Rabu (27/5/2020), di Jepang, Nikkei 225 turun 0,35 persen pada awal perdagangan sementara indeks Topix turun 0,16 persen. Di Korea Selatan, Kospi naik 0,29 persen lebih rendah.
Baca Juga
Saham di Australia juga turun, dengan S & P / ASX 200 turun 1,02 persen.
Advertisement
Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia-ex Jepang diperdagangkan 0,21 persen lebih rendah.
Perkembangan hubungan AS-Tiongkok kemungkinan ditonton oleh investor pada hari Rabu. Sebuah laporan Bloomberg News mengatakan AS sedang mempertimbangkan sanksi terhadap perusahaan dan pejabat China atas situasi di Hong Kong.
Presiden A.S. Donald Trump mengatakan Selasa sore bahwa dia akan membuat pengumuman tentang tanggapan pemerintah terhadap tindakan China pada akhir minggu ini.
Â
Saham AS Naik
Saham-saham di Wall Street melonjak semalam di Amerika Serikat, dengan Dow Jones Industrial Average naik 529,95 poin, atau 2,2 persen, menjadi ditutup pada 24.995,11.
S&P 500 menguat 1,2 persen untuk mengakhiri hari perdagangannya di 2.991,77 sementara Nasdaq Composite tertinggal, naik hanya 0,2 persen menjadi ditutup pada 9.340,22.
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, terakhir diperdagangkan pada 99,016 setelah tergelincir dari level di atas 99,2 sebelumnya.
Yen Jepang diperdagangkan pada 107,45 per dolar setelah menguat dari level di atas 107,7 kemarin. Dolar Australia berada di USD 0,6643 setelah naik tajam dari level di bawah USD 0,66 kemarin.
Harga minyak turun di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan minyak mentah berjangka internasional Brent turun 0,8 persen menjadi USD 35,88 per barel. Minyak mentah berjangka AS juga turun 1,19 persen menjadi USD 33,94 per barel.
Advertisement