Hadapi Pandemi, Bank DBS Indonesia Genjot Kredit Korporasi

Bank DBS Indonesia terus mendorong bisnisnya agar tetap tumbuh positif.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 08 Okt 2020, 19:28 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2020, 19:28 WIB
Penerapan Protokol Kesehatan di Bank DBS Indonesia
Petugas membersihkan mesin ATM di kantor DBS Tower, Jakarta, Selasa (30/6/2020). Bank DBS Indonesia menerapkan protokol kesehatan dengan penyemprotan cairan desinfektan dan melakukan pelapisan antimicrobial di area kantor untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

 

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi akibat pandemi, Bank DBS Indonesia terus mendorong bisnisnya agar tetap tumbuh positif. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan mengenjot sektor kredit korporasi.

Pasalnya, potensi bisnis di kredit korporasi masih terbuka cukup lebar meski pandemi covid-19 telah memberikan tekanan cukup signifikan terhadap perekonomian Indonesia.

Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Corporate Banking Director, PT Bank DBS Indonesia, Kunardy Lie dalam press conference yang digelar virtual di Jakarta, kamis, 8 Oktober 2020. Menurutnya, DBS Indonesia terus berkomitmen untuk menumbuhkan kredit korporasi meski kondisi pandemi covid-19 telah memberikan dampak terhadap penyaluran kredit bank.

Namun demikian, dirinya mengakui, bahwa kondisi pandemi covid-19 yang telah terjadi sejak awal tahun, telah memberikan tekanan terhadap penyaluran kredit di DBS Indonesia, termasuk di kredit korporasi. Bahkan, Kunardy memperkirakan terjadi penurunan pertumbuhan penyaluran kredit korporasi di kisaran 3-5 persen pada tahun ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Kalau ditanya tahun ini dibanding tahun lalu kita ada sedikit penurunan sekitar 3-5 persen karena pertama ada pandemi. Kedua, nasabah melakukan penundaan ekspansi. Untuk kredit korporasi memang ada sedikit penurunan tapi saya rasa itu wajar karena industri perbankan di masa ini banyak juga yang turun karena masalah risiko dari pinjaman," ujarnya.

Kendati begitu, lanjut dia, Bank DBS Indonesia tetap optimis bahwa penyaluran kredit bank dapat tumbuh hingga akhir tahun 2020 seiring dengan proyeksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai pertumbuhan penyaluran kredit perbankan sekitar 3 persen hingga 4 persen dengan tetap memperhitungkan kemungkinan resesi dan pemulihan perekonomian global.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Strategi Bisnis

Penerapan Protokol Kesehatan di Bank DBS Indonesia
Petugas membersihkan gagang pintu di kantor DBS Tower, Jakarta, Selasa (30/6/2020). Bank DBS Indonesia menerapkan protokol kesehatan dengan penyemprotan cairan desinfektan dan melakukan pelapisan antimicrobial di area kantor untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Sementara untuk menopang bisnisnya di tahun yang penuh tantangan ini, Bank DBS Indonesia telah menyiapkan beberap strateginya yakni dengan mengembangkan partner ekosistem dan konektivitas dengan memanfaatkan hubungan bisnis yang sudah dijalin dengan nasabah-nasabah korporasi.

Dengan ini, Bank DBS Indonesia dapat memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada nasabah danmembantu nasabah meningkatkan skala bisnisnya, salah satunya melalui efektivitasdalam supplier payment system, distributor financing, dan lainnya.

Selanjutnya, meningkatkan penjualan cash management, terutama DBS RAPID sebagai solusi digital yang menyediakan berbagai skema yang inovatif dan dapat memenuhi kebutuhan spesifik dari nasabah. Bank DBS Indonesia juga melakukan pendekatan terhadapnasabah korporasi yang bergerak di bidang e-commerce dan financial technologies.

Asal tahu saja, DBS siap meluncurkan layanan digital corporate banking melalui DBS Rapid dan DBS Ideal (Real Time Application Programming Interface oleh DBS). Layanan ini memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi korporasi mulai dari cash management, trade finance, pembelian valuta asing, maupun tresury service hanya lewat tombol digital token. (*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya