Local Currency Settlement Diyakini Tingkatkan Transaksi dan Investasi China-RI

Meski telah diterapkan dua bulan lalu, masih banyak pengusaha di Indonesia yang belum paham terkait kebijakan Local Currency Settlement.

oleh Tira Santia diperbarui 17 Nov 2021, 20:58 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2021, 20:58 WIB
20150813-Mata Uang Yuan-Jakarta
Petugas menghitung uang pecahan 100 Yuan, Jakarta, Kamis (13/8/2015). Biang kerok keterpurukan kurs rupiah dan sejumlah mata uang negara lain adalah kebijakan China yang sengaja melemahkan (devaluasi) mata uang Yuan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Lembaga Kerjasama Ekonomi dan Sosial Budaya Indonesia-Tiongkok (LIT) mendukung sepenuhnya implementasi Local Currency Settlement (LCS) antara Indonesia dan China atau Tiongkok.

Penerapan LIT antara Indonesia dan China akan meningkatkan transaksi maupun investasi kedua belah negara.

"Transaksi bilateral selama ini senantiasa memakai mekanisme melalui konversi valuta USD, walaupun negara mitra usaha mempunyai valutanya sendiri. Diharapkan adanya berbagai fasilitas dan regulasi serta teknis implementasi demi menunjang pertumbuhan dan perkembangan hubungan perekonomian bilateral Tiongkok Indonesia," mengutip keterangan tertulis LIT, Rabu (17/11/2021).

Menurut LIT, meski telah diterapkan dua bulan lalu, masih banyak pengusaha di Indonesia yang belum paham terkait kebijakan LCS tersebut.

Terkait hal itu, LIT bekerja sama dengan Bank of China di Jakarta dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) akan menyelenggarakan webinar mengenai penerapan LCS antara Indonesia dan Tiongkok.

Acara Webinar tersebut rencananya akan diselenggarakan pada 24 November 2021. Berbicara dalam webinar tersebut antara lain Duta Besar RI di Beijing Djauhari Oratmangun, Ketua Umum Apindo Harjadi Sukamdani, eksekutif Bank of China serta eksekutif Bank Indonesia.

"Melihat bahwa LCS diharapkan bisa menunjang kelancaran transaksi CNY-IDR bagi para pengusaha, perlu pemahaman terhadap manfaat dalam menerapkan LCS bagi para Pengusaha, maka kami merencanakan untuk menyelenggarakan Webinar tentang LCS yang diperkirakan cukup praktis untuk sosialisasikan LCS bagi para pengusaha dan pihak yang berkepentingan," tulis keterangan LIT tersebut.

 

Peserta dari Indonesia-China

FOTO: Akhir Tahun, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat
Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Jakarta. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Webinar ini sendiri ditargetkan bisa diikuti para pengusaha Indonesia, China di Indonesia, termasuk para pengusaha dan calon investor, serta para pengusaha di negara ASEAN.

Ruang lingkup pemaparan akan berkisar pada Dasar Regulasi Penerapan LCS, Teknis Pelaksanaan, dan pengalaman dari Bank of China Cabang Jakarta selama 2 bulan implementasi LCS ini.

Ini meliputi produk dan layanan unggulan yang mendukung LCS serta program yang mendukung pengusaha Indonesia membuka pasar dan mendapatkan partner bisnis/investor yang tepat denganpengusaha di Tiongkok

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya