Waspada Omicron, Luhut Imbau Orang Tua Mulai Vaksinasi Covid-19 untuk Anak

Penyebaran kasus Covid-19 varian omicron di luar negeri banyak menimpa anak-anak.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Des 2021, 08:26 WIB
Diterbitkan 27 Des 2021, 08:25 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) terkait Uji Coba Protokol Kesehatan pada Sektor Industri Esensial dan Domestik bersama sejumlah menteri, kepala daerah, dan elemen terkait secara virtual di Jakarta, Rabu (18/08/2021).

Liputan6.com, Jakarta - Penyebaran kasus Covid-19 varian omicron di luar negeri banyak menimpa anak-anak. Untuk itu, para orang tua diminta untuk memulai vaksinasi bagi anak.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan berdasarkan data dari luar negeri, anak-anak menjadi yang paling rentan terhadap varian asal Afrika Selatan ini.

"Data di negara lain menunjukkan kasus anak mengalami peningkatan karena Omicron," kata Luhut dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (27/12).

Maka, Luhut meminta para orangtua untuk lebih berhati-hati dan mulai memvaksin anak-anak yang telah memenuhi persyaratan. Mengingat pemerintah telah memperluas vaksin untuk anak-anak usia 6-11 tahun.

"Saya mendorong para orang tua di daerah-daerah yang telah memulai vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak, untuk segera membawa anak-anaknya untuk divaksinasi," tutur Luhut.

Luhut mengatakan sampai tanggal 26 Desember 2021, penyebaran varian omicron semakin luas. Saat ini telah terdeteksi di 115 negara dunia dengan total kasus mencapai lebih dari 184 ribu.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tingkat Kematian Lebih Rendah

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat konferensi pers tentang evaluasi PPKM.

Meski begitu, data-data dari negara lain menunjukkan varian Omicron menyebabkan kematian yang jauh lebih rendah dibandingkan varian Delta.

Studi yang dilakukan di Inggris pun menunjukan bahwa varian ini memberikan resiko perawatan di rumah sakit yang jauh lebih rendah dari varian Delta.

Dia menambahkan, saat ini jumlah kasus di Afrika Selatan juga sudah menunjukkan tren flattening.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya