Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta dukungan dari DPR RI terkait pengesahan perjanjian Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA). Setidaknya, ada 4 hal yang mendasari keinginannya itu.
Mendag Zulkifli menyampaikan, alasan pertama, IK-CEPA menjadi babak baru dalam hubungan kerja sama kedua negara. Ini masuk dengan status kemitraan berupa perjanjian spesial strategis.
Baca Juga
"Kedua, pengesahan IK-CEPA merupakan komitmen Indonesia dmana Korea telah menyelesaikan proses ratifikasinya pada 29 Juni 2021," kata dia dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri Perdagangan, Selasa (5/7/2022).
Advertisement
Ketiga, ia menyebut Indonesia juga memiliki kepentingan untuk beberapa produk barang dan jasa, serta penanaman modal. Ditambah area kerja sama ekonomi yang belum masuk dalam komitmen ASEAN-Korea FDA.
"Keempat, IK-CEPA diharapkan sebagai pnitu masuk Indonesia ke 15 mitra FDA Republik Korea," kata dia.
Disamping itu, Mendag Zulkifli juga memastikan keberpihakan perjanjian ini kepada sektor UMKM. keduanya disebut sepakan untuk mendukung berbagai kegiatan yang melibatkan UMKM.
"Pemberian akses yang lebih luas ke apsar publik Korea serta peningkatan investasi, arus teknologi dipercaya akan meningkatkan peluang bagi UMKM indonesia," ujarnya.
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Manfaat IK-CEPA
Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, mengajak pelaku usaha di Indonesia memanfaatkan hasil Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Korea (Indonesia--Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement/IK-CEPA, yang berupa penghapusan 11.000 lebih pos tarif produk Indonesia untuk ekspor ke Korea Selatan (Korsel)
"Kalau kita pelaku pengekspor barang ke Korea itu hampir 11.000 pos tarifnya dihilangkan nol, 11.000 produk. Artinya efisiensi dari segi cost dan dari segi is of doing bisnis dan tentu memberikan manfaat untuk para pedagang dan para eksportir kita," kata Jerry saat sosialisasi Hasil Perundingan IK-CEPA di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (21/6/2022).
Menurutnya, penghapusan 11.000 ribu lebih pos tarif produk ekspor ini memiliki manfaat yang luar biasa bagi eksportir Indonesia. Oleh karena itu, Jerry menghimbau agar pelaku usaha bisa mengoptimalkan peluang tersebut.
"Ini banyak sekali 11.000 barang bayangkan post tarif zero eliminasinya, itu luar biasa dimanfaatkan dengan optimal karena ini memberikan sekali lagi keuntungan yang besar untuk bangsa dan negara kita," ujarnya.
Selain itu, masih banyak keuntungan perundingan perdagangan internasional yang dilakukan Indonesia dengan negara lain. Misalnya, dengan Australia, dimana Pemerintah Indonesia menghapus 6.973 produk pos tarif ekspor ke Australia.
"Saya baru bicara satu perjanjian, ini banyak sekali kita ada perjanjian dengan Eropa, ada perjanjian dengan Australia. Australia CEPA itu juga sama eliminasi pos tarifnya itu hampir mencapai 7 ribu 6.973 sekian gratis Zero," ujarnya.
Â
Advertisement
Penghapusan Pos Tarif
Penghapusan post tarif tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang mengamanatkan kepada Kemendag agar bisa mencapai surplus neraca perdagangan.
"Saya sampaikan dengan bangga dan gembira per Desember 2021, rekor neraca perdagangan kita surplus diangka USD 35,34 miliar tertinggi sejak 15 tahun terakhir. Ekspor kita sendiri saja totalnya USD 230 miliar," jelasnya.
Adapun manfaat IK-CEPA bagi Indonesia, yaitu peningkatan kinerja makroekonomi Indonesia; peningkatan akses pasar dan ekspor produk Indonesia; peningkatan ekspor di bidang jasa; terciptanya iklim bisnis yang kondusif.
Kemudian, manfaat lainnya adalah kepastian dan keseragaman aturan perdagangan bagi pihak yang terlibat; peningkatan kinerja dan kualitas sektor jasa nasional, penyerapan tenaga kerja; peningkatan kerja sama ekonomi, asistensi teknis, transfer pengetahuan dan teknologi dari korea, serta peningkatan peran dan peluang UMKM.
Â
Pamer Produk UMKM
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga pamer pakai produk buatan Indonesia dalam sosialisasi hasil-hasil perundingan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Korea (Indonesia--Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement/IK-CEPA) kepada para pengusaha di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (21/6/2022).
"Kita punya gerakan nasional Bangga buatan Indonesia tidak hanya sekedar slogan tetapi juga implementasi konkrit. Contoh paling konkrit Pagi ini saya memakai produk asli made in Indonesia 100 persen saya beli (kain) langsung dari pengrajin langsung saya jahit dan warnanya kuning," kata Wamendag Jerry.
Tak hanya baju saja, Wamendag Jerry juga memamerkan jam tangan kayu asli produk buatan UMKM asal Jawa Barat. Katanya, bahan jam tangan kayu nya berasal dari kampung halamannya di Pulau Siau, Sulawesi Utara.
"Enggak cuman baju, tapi jam tangan saya jam tangan saya ini produk UMKM siap ekspor Indonesia dari Jawa Barat warnanya juga kuning," katanya.
Tidak berhenti disitu, Wamendag juga memamerkan celana hingga sepatu yang dipakainya kepada para pelaku usaha dan Pemerintah daerah Semarang yang hadir dalam sosialisasi tersebut.
"Sepatu yang dipakai ini saya kasih lihat sepatu saya pakai ini made in Indonesia 100 persen Bapak Ibu sekalian buatan Jawa Barat saya dengan bangga mengatakan itu. Saya pakai sudah berapa tahun saya pakai ini nyaman formal informal," ujarnya.
Advertisement