Nilai Tukar Rupiah Menguat Tipis, Sentuh 15.214 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah pada Rabu pagi menguat 0,02 persen atau 3 poin menjadi 15.214 per dolar AS dari sebelumnya 15.217 per dolar AS.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Agu 2023, 11:27 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2023, 11:21 WIB
Rupiah Menguat di Level Rp14.264 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah pada Rabu pagi menguat 0,02 persen atau 3 poin menjadi 15.214 per dolar AS dari sebelumnya 15.217 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar )

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah pada Rabu pagi menguat 0,02 persen atau 3 poin menjadi 15.214 per dolar AS dari sebelumnya 15.217 per dolar AS.

Analis pasar mata uang Lukman Leong menyatakan rupiah menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) karena investor masih mencerna data inflasi Producer Price Index/Indeks Harga Produsen (PPI) dan Consumer Price Index (CPI) China yang memberikan gambaran beragam.

Secara umum, rupiah dan mata uang regional Asia bergerak mix dan menguat tipis.

“CPI year on year (yoy) sebesar -0,3 persen, dan PPI yoy -4,4 persen,” ujar dia dikutip dari Antara, Rabu (9/8/2023).

Lebih lanjut, CPI dan PPI yoy disebut masih menunjukkan deflasi, sedangkan CPI month to month (mom) menunjukkan kenaikan 0,2 persen.

Sentimen Pasar

Selain itu, sentimen pasar umumnya masih negatif (risk off) pasca Moody’s menurunkan peringkat bank AS pada Selasa (8/8/2023) malam. “Ada 10 bank (yang diturunkan),” ucap Lukman.

Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah Moody's menurunkan peringkat beberapa bank AS kecil hingga menengah dan inflasi Jerman melambat pada Juli.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,47 persen menjadi 102,5205 pada akhir perdagangan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Antisipasi Investor

Ilustrasi uang rupiah
Ilustrasi uang rupiah. (Gambar oleh iqbal nuril anwar dari Pixabay)

Sementara, investor mengantisipasi laporan inflasi AS Juli untuk menunjukkan ketahanan, beberapa komentar yang relatif hawkish dari beberapa pejabat Federal Reserve pada Senin (7/8/2023) mengangkat imbal hasil dolar AS.

Kenaikan suku bunga tambahan kemungkinan akan diperlukan untuk menurunkan inflasi ke target 2,0 persen Fed AS, Gubernur Fed Michelle Bowman mengatakan pada Senin (7/8/2023).

Secara terpisah, Presiden Federal Reserve New York John Williams mencatat bahwa kebijakan perlu "dipertahankan untuk beberapa waktu" dan terbuka untuk kenaikan lebih lanjut jika diperlukan.

 


Pangkas Peringkat Kredit

Rupiah Stagnan Terhadap Dolar AS
Teller tengah menghitung mata uang dolar AS di penukaran uang di Jakarta, Rabu (10/7/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di perdagangan pasar spot hari ini di angka Rp 14.125. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, Moody's pada Senin (7/8/2023) malam memangkas peringkat kredit beberapa bank kecil hingga menengah AS dan mengatakan akan menurunkan peringkat beberapa pemberi pinjaman terbesar di negara itu.

Lembaga pemeringkat itu memperingatkan bahwa kekuatan kredit sektor perbankan kemungkinan akan diuji oleh risiko pendanaan dan profitabilitas yang lebih lemah.

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi menguat tipis 0,02 persen atau 3 poin menjadi 15.214 per dolar AS dari sebelumnya 15.217 per dolar AS.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya