Literasi dan Inklusi Keuangan di RI Masih Jomplang, Ini Strategi OJK

Penipuan di sektor jasa keuangan menjadi masalah serius yang menggerus kepercayaan masyarakat terhadap industri ini.

oleh Tira Santia diperbarui 26 Nov 2024, 19:30 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2024, 19:30 WIB
20151104-OJK
Tulisan OJK terpampang di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Penipuan di sektor jasa keuangan menjadi masalah serius yang menggerus kepercayaan masyarakat terhadap industri ini. Pelaku penipuan sering kali menyasar individu dengan literasi keuangan rendah atau mereka yang terdesak kebutuhan finansial.

Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 menunjukkan indeks literasi keuangan penduduk Indonesia mencapai 65,43 persen, sementara indeks inklusi keuangan berada di angka 75,02 persen. Meski meningkat, angka ini masih memerlukan penguatan untuk memitigasi risiko penipuan.

Inisiatif Literasi Keuangan oleh OJK

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menyampaikan bahwa OJK telah melakukan langkah-langkah strategis sepanjang 2024 untuk memperkuat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.

Sejak 1 Januari hingga 28 Oktober 2024, OJK telah mengadakan 4.393 kegiatan edukasi keuangan yang melibatkan lebih dari 5,79 juta peserta di seluruh Indonesia. Selain itu, platform digital Sikapi Uangmu telah menghasilkan 345 konten edukasi dengan total 1,38 juta pemirsa.

OJK juga memanfaatkan Learning Management System (LMSKU), yang hingga kini telah digunakan oleh 69.701 pengguna dengan lebih dari 96.342 akses modul dan penerbitan 77.154 sertifikat kelulusan. Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengelolaan keuangan, investasi, dan risiko keuangan.

Kolaborasi Melalui TPAKD

Untuk memperluas cakupan inklusi keuangan, OJK memperkuat perannya melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Hingga Oktober 2024, sebanyak 541 TPAKD telah dibentuk di 37 provinsi dan 504 kabupaten/kota, mencakup 98,01 persen wilayah administratif Indonesia.

“Upaya peningkatan literasi ini didukung oleh kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan Kementerian/Lembaga, Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK), dan akademisi,” kata Friderica.

Kegiatan Strategis OJK untuk Literasi KeuanganOJK juga menjalankan berbagai program edukasi untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara menyeluruh, antara lain:

  1. Program GENCARKAN: Diskusi dengan Asosiasi dan Campaign Manager dari Bank Perekonomian Daerah serta PUJK untuk merancang langkah strategis dalam implementasi dan evaluasi literasi keuangan.
  2. LIKE IT (Literasi Keuangan Indonesia Terdepan): Kolaborasi dengan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan Lembaga Penjamin Simpanan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap literasi keuangan dan budaya berinvestasi.
  3. Edukasi Keuangan bagi TNI AU: Pelatihan untuk personel TNI AU di Lanud Atang Sendjaja, Bogor, terkait investasi dan kewaspadaan terhadap pinjaman online ilegal.
  4. Capital Market Goes to Office: Program edukasi bersama Lemdiklat Polri untuk meningkatkan literasi sektor pasar modal di kalangan POLRI dan tenaga pendidik Sekolah Polisi Negara.
  5. Bulan Inklusi Keuangan (BIK): Bagian dari program GENCARKAN yang bertujuan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara masif di seluruh Indonesia.

 

Harapan OJK untuk Ekosistem Keuangan Inklusif

Soft Launching Indonesia Anti-Scam Center, Upaya Satgas PASTI Tingkatkan Perlindungan Konsumen
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi. Soft Launching Indonesia Anti-Scam Center. (c) OJK

Friderica berharap langkah-langkah ini dapat mempercepat pemahaman masyarakat tentang literasi dan inklusi keuangan, serta membangun ekosistem keuangan yang inklusif dan berkelanjutan.

“Kami ingin memastikan bahwa literasi dan inklusi keuangan di Indonesia semakin masif, merata, dan berdampak nyata dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat,” tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya