Pakai Jeans, Remaja Dipukuli Hingga Tewas oleh Keluarganya Sendiri

Remaja itu dipukuli hingga tewas hanya karena memakai celana jeans

oleh Sulung Lahitani diperbarui 06 Agu 2021, 10:38 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2021, 10:07 WIB
Ilustrasi Penganiayaan (2)
Ilustrasi Penganiayaan

Liputan6.com, Jakarta Seorang gadis berusia 17 tahun di India diduga dipukuli sampai mati oleh keluarga besarnya stelah mereka tak setuju dia mengenakan celana jeans. Insiden itu terjadi di negara bagian Uttar Pradesh, India pada 19 Juli.

Seperti dilansir dari World of Buzz, sang ibu, Shakuntala Devi Paswan, remaja itu dipukuli habis-habisan dengan tongkat oleh kakak dan pamannya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Berselisih paham

Ilustrasi Kekerasan Anak
Ilustrasi Kekerasan Anak (Istimewa)

Awalnya, mereka berdebat soal pakaian gadis itu di rumah hingga berakhir ke pemukulan. Akibatnya, korban mengalami luka parah di bagian kepala.

“Dia telah menjalankan puasa keagamaan sepanjang hari. Di malam hari, dia mengenakan celana jeans dan atasan dan melakukan ritualnya. Ketika kakek dan neneknya keberatan dengan pakaiannya, Neha menjawab bahwa jeans dibuat untuk dipakai dan dia akan memakainya, ”kata ibu korban.

 


Bukan pertama kali

Ilustrasi
Ilustrasi kekerasan seksual. (dok. Pexels/Josie Stephens)

Rupanya, ini bukan pertama kalinya para pria di keluarga itu keberatan dengan pilihan hidup sang korban. Paman dan kakeknya dikatakan gigih dalam mengungkapkan ketidaksetujuan mereka terhadap kegiatan sehari-hari dan pilihan hidup remaja tersebut.

Mereka bahkan menyuruhnya berhenti sekolah dan menegurnya karena tidak mengenakan pakaian tradisional India.


Dibawa ke rumah sakit

Kekerasan Secara Seksual
Ilustrasi Kekerasan Secara Seksual Credit: pexels.com/pixabay

Sang ibu kemudian menjelaskan bahwa akibat aksi pemukulan tersebut, putrinya terbaring di lantai tak sadarkan diri. Mertuanya kemudian memanggil bajaj dan memberitahunya bahwa mereka akan membawanya ke rumah sakit.

Baru pada hari berikutnya dia menemukan mayat putrinya ditemukan tergantung di jembatan. Saat itulah dia menyadari bahwa mereka melemparkan tubuh gadis itu dari jembatan.

 


Mayat yang dibuang

[Fimela] kekerasan terhadap perempuan
ilustrasi kekerasan terhadap perempuan | pexels.com/@karolina-grabowska

Menurut Kapolsek Deoria , Sripati Mishra, “Keluarga kemudian membawanya ke rumah sakit, tetapi dia meninggal dalam perjalanan. Mereka mencoba membuang mayatnya, tetapi tersangkut di jembatan sungai.”

Menurut The Independent, kakek dari korban, termasuk dua pamannya dan seorang pengemudi bajaj telah ditangkap.

Polisi telah mengajukan kasus pembunuhan dan penghancuran barang bukti terhadap 10 orang, termasuk kakek-nenek, bibi, paman, sepupu, dan pengemudi mobil Neha.


Dicurigai adanya motif lain

Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan
Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan (dok.pexels/ Anete Lusina)

Namun, seperti dilansir The Indian Express, polisi telah menyatakan bahwa mereka tidak menganggap cerita anggota keluarga yang tersinggung karena gadis itu mengenakan celana jins meyakinkan.

"Alasan pembunuhan tampaknya adalah sesuatu yang lain, yang coba disembunyikan keluarga dan penyelidikan sedang berlangsung," kata petugas polisi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya