Mengenal Metode Diet Intermittent Fasting yang Dilakukan Banyak Selebritas

Artikel ini mengulas tentang metode diet Intermittent Fasting yang diterapkan sejumlah selebriti

oleh Putri Annisa diperbarui 09 Jul 2022, 13:30 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2022, 13:30 WIB
diet
Ilustrasi/copyright shutterstock.com/vgstudio

Liputan6.com, Jakarta Setiap orang pasti ingin memiliki tubuh yang ideal. Banyak cara dilakukan untuk memiliki tubuh ideal mulai dari olahraga hingga menjalani program diet. Sayangnya, tak sedikit orang yang menjalani program dengan diet dengan cara yang kurang tepat.

Saat ini muncul beragam metode diet, salah satunya yang tengah populer adalah intermittent fasting yang mengadaptasi puasa. Bahkan, sejumlah selebriti Indonesia diketahui telah menerapkan metode diet intermittent fasting. Di antaranya Melaney Ricardo, Vicky Shu, dan Raditya Dika.

Pola makan dengan jarak waktu tertentu seperti berpuasa atau intermittent fasting sebenarnya telah dipraktikan sejak zaman dahulu oleh orang-orang di seluruh dunia. Puasa juga sudah dikenal manfaatnya sejak lama.

Hal tersebut membuat diet dengan adaptasi pola puasa seperti intermittent fasting menjadi populer. Berikut ini penjelasan lebih lanjut tentang diet intermittent fasting, yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber:

 

Apa Itu Intermittent Fasting?

Dilansir dari Healthline, Selasa (5/7/2022), intermittent fasting (diet puasa) adalah metode untuk mengatur pola makan dengan cara berpuasa makan selama beberapa waktu. Namun, di antara waktu tersebut, Anda masih dapat mengonsumsi minuman seperti air putih, kopi, atau teh tanpa gula.

Dibandingkan dengan istilah “diet” yang biasanya merujuk pada pengurangan atau pembatasan makan, metode intermittent fasting cenderung lebih mengatur kebiasaan makan Anda.

Diet puasa tidak mengatur makanan apa yang harus dikurangi atau dikonsumsi, tetapi kapan Anda makan dan kapan harus berhenti makan alias “berpuasa”. Metode ini kerap menganjurkan puasa makan selama 16 jam, tapi waktunya dapat Anda tentukan sendiri. Metode ini juga dikenal sebagai intermittent fasting 16/8.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apa Itu Intermittent Fasting?

Ilustrasi diet Mediterania
Ilustrasi diet Mediterania (Dok.Unsplash)

Metode diet intermittent fasting ini dilakukan dengan membagi waktu 16 jam berpuasa, sementara 8 jam waktu untuk makan setiap hari. Menurut beberapa studi, puasa selama 10-16 jam bisa menyebabkan tubuh mengubah simpanan lemaknya menjadi energi, yang melepaskan keton ke dalam aliran darah. Hal inilah yang akan mendorong penurunan berat badan.

Misalnya, Anda diperbolehkan makan dari jam 11 siang hingga jam 7 malam, kemudian dilanjutkan berpuasa hingga 16 jam ke depan.

Namun, agar diet ini sukses, perhatikan juga porsi makan Anda. Pasalnya, bukan berarti selama 8 jam Anda bebas makan apapun sebanyak apapun. Perhatikan porsi dan gizi makanan, jangan melebihi kalori harian yg dibutuhkan untuk diet.

16 jam berpuasa adalah waktu yang diperlukan tubuh untuk mengolah makanan menjadi energi, membakarnya menjadi tenaga, dan beristirahat.


Tips Menjalani Intermittent Fasting

Rendah Kalori dan Baik untuk Diet
Ilustrasi Diet Credit: shutterstock.com

1. Pilih Waktu yang Efektif

Menetapkan waktu puasa jam 7 malam hingga 11 malam menjadi rekomendasi bukan tanpa alasan. Meski punya waktu makan jam 11 siang hingga 7 malam, bukan berarti Anda selalu makan sepanjang 8 jam tersebut.

Pada 8 jam waktu makan, Anda perlu mengontrol porsi, gizi, dan kalori makanan. Hal yang membuat beberapa orang gagal dalam intermittent fasting karena mengira ia bebas makan dalam 8 jam.

Ya, lemak tubuh akan berkurang jika asupan kalori harian juga berkurang. Jika berpuasa selama 16 jam, namun makanan yang dimakan dalam 8 jam melebihi kebutuhan kalori harian, justru berat badan akan naik.

2. Perbanyak Minum Air Putih

Saat waktu makan, pastikan minum banyak air putih untuk mencegah dehidrasi. Dengan demikian, tubuh lebih mudah melewati periode puasa. Hidrasi dalam tubuh tetap harus dijaga meski tidak makan untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Air putih menunjang organ berfungsi dengan baik, sehingga membantu proses penurunan beras badan.

3. Perhatikan Porsi dan Nutrisi Makanan

Pastikan agar nutrisi seperti protein dan serat ada dalam menu makanan Anda. Protein berperan besar membantu metabolisme tubuh. Serat bisa memperlambat penyerapan gula dalam tubuh, dan akan mengubahnya sebagai sumber energi daripada menyimpannya menjadi lemak. Perhatikan juga vitamin dan mineral agar tubuh selalu fit.


Manfaat Intermittent Fasting

mengukur lingkar pinggang
ilustrasi perut rata diet/Photo by Bill Oxford on Unsplash

Tujuan utama dari intermittent fasting sebenarnya adalah agar seseorang bisa membentuk waktu dan pola makan yang teratur dengan porsi yang cukup. Saat Anda mampu menata waktu makan yang jelas dengan porsi dan gizi yang pas, maka turunnya berat badan dan manfaat kesehatan lainnya merupakan bonus.

Selain itu, intermittent fasting bermanfaat untuk menjaga kestabilan tekanan darah dan kolesterol, sel-sel tubuh yang lebih cepat tergantikan, meningkatkan fungsi usus menjadi lebih baik, menyeimbangkan berat badan tubuh, dan masih banyak lagi manfaat lainnya.

Infografis Waspada Mutasi Covid-19 Kombinasi Varian Inggris-India. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Waspada Mutasi Covid-19 Kombinasi Varian Inggris-India. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya