Jamuan Terakhir dari Seorang Ayah untuk Pemerkosa Putrinya

Polisi mengatakan, tersangka menyerahkan diri ke aparat, setelah menyiksa dan membunuh pemerkosa putrinya.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 03 Nov 2014, 14:36 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2014, 14:36 WIB
Ilustrasi Pembunuhan
Ilustrasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, New Delhi - Seorang ayah di India menghadapi tuduhan sebagai pelaku pembunuhan. Gara-garanya, saking murkanya, ia membunuh pria yang diduga memperkosa anak perempuannya.

Dua bulan sebelumnya, putrinya yang baru berusia 14 tahun diduga diperkosa oleh seorang pria 45 tahun yang sudah menikah.

Seperti dikabarkan Indian Express, tersangka mengundang pria tersebut ke rumahnya di Khajuri Khas di timur laut New Delhi. Menjamunya dengan 'makanan terakhir' sebelum menyiksanya.

Ia dilaporkan mengikat korban ke kursi, membakar alat kelaminnya dengan besi yang dipanaskan, dan mencekiknya hingga tewas.

Polisi mengatakan, tersangka menyerahkan diri ke aparat, setelah melakukan perbuatannya itu. Ia juga memberikan pengakuan detil soal penyiksaan yang ia lakukan.

"Sang ayah mengundang korban yang adalah penyuplai medis ke rumahnya, dengan alasan ia ingin mendiskusikan sejumlah masalah. Ia menjamu korban dengan hidangan makan malam," kata salah satu petugas kepada Indian Express, seperti dikutip dari News.com.au, Senin (3/11/2014).

"Setelah jamuan makan itu, pelaku melumpuhkan korban dan mengikatnya ke kursi, lalu menyiksanya. Setelahnya ia mendatangi pos polisi dan menyerahkan diri."

Polisi menduga, sang ayah telah merencanakan pembunuhan sejak putrinya mengadukan insiden pemerkosaan yang dialaminya. Namun saat itu sang ayah memilih diam dan tak melapor ke polisi. Alasannya, ia tak ingin nama anak perempuannya tercemar.

Sebelumnya di Iran, Reyhaneh Jabbari dieksekusi gantung karena membunuh seorang pria yang diduga hendak memerkosanya. Pria yang ia bunuh adalah mantan anggota intelijen Morteza Abdolali Sarbandi. Eksekusi gantung terhadap Reyhaneh dilakukan pada Sabtu 25 Oktober 2014. (Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya