Korban MERS di Korea Selatan Bertambah

Seorang pria 61 tahun meninggal pada Minggu 14 Juni 2015 sore ketika menerima perawatan di sebuah rumah sakit di pelabuhan selatan Busan.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 14 Jun 2015, 16:33 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2015, 16:33 WIB
Cegah Penyebaran Virus MERS, Korsel Bersihkan Fasilitas Umum
Seorang Petugas melakukan penyemprotan guna mencegah penyebaran wabah virus MERS di stasiun Seoul Metro, Goyang, Korsel, (9/6/2015). Korea Selatan siaga satu menghadapi wabah virus mematikan Middle East Respiratory Syndrome (MERS). (REUTERS/Kim Hong-Ji)

Liputan6.com, Seoul - Jumlah korban Middle East Respiratory Syndrome di Korea Selatan bertambah pada awal pekan ini. Tujuh warga lainnya dilaporkan terinfeksi virus mematikan tersebut.

Seorang pria 61 tahun meninggal pada Minggu 14 Juni 2015 sore ketika menerima perawatan di sebuah rumah sakit di pelabuhan selatan Busan.

Pejabat Kota Busan meyakini korban terinfeksi setelah mengunjungi kerabat di Samsung Medical Center di selatan Seoul. Kerabatnya itu berada pada bangsal yang sama dengan pasien MERS.

Pria tersebut tidak mengidap penyakit khusus selain fungsi hatinya yang lemah, seperti yang Liputan6.com kutip dari Yonhapnews.

Kini, jumlah korban meninggal karena MERS di Korsel menyentuh angka 15 orang setelah penyakit pernapasan akut ini pertama kali mewabah di sana pada 20 Mei.

Tujuh pasien baru dikonfirmasi positif MERS pada pekan ini. Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan menginformasikan empat di antaranya terinfeksi saat mengunjungi atau dirawat di Samsung Medical Center.

Rumah sakit telah diidentifikasi sebagai sumber utama infeksi MERS karena hampir setengah dari mereka terinfeksi saat mengunjungi rumah sakit di Ibu Kota. Sabtu malam, rumah sakit mengumumkan keputusan untuk menutup sebagian unitnya. Penutupan sementara berlaku setidaknya sampai 24 Juni.

Setelah tahu salah satu infeksi berasal dari RS Samsung Medical Center, beberapa RS dilaporkan menolak untuk mengobati atau menerima pasien dari sana.

Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan mengultimatum akan menghukum pusat kesehatan jika menolak warga yang sempat menerima pengobatan di RS Samsung Medical Center. (Bob/Mut)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya