Liputan6.com, Jakarta - Era 70-an, Kota Boston di Amerika Serikat digegerkan oleh aksi perampokan berdarah yang dilakukan seorang pria bernama Albert DeSalvo. Lelaki bengis itu memperkosa 3 wanita yang ia rampok.
Atas perbuatannya itu, pada 18 Januari 1991, DeSalvo dijatuhi hukuman berat, yakni vonis penjara seumur hidup. Demikian seperti dimuat BBC on This Day.
Baca Juga
29 November 2001: Akhir Hayat Gitaris Legendaris The Beatles George Harrison, Meninggal Akibat Kanker Tenggorokan
28 November 2014: Serangan Teroris Paling Berdarah Nigeria, Ledakan 3 Bom di Luar Masjid Bunuh 120 Orang
27 November 2000: Kematian Tragis Damilola Taylor, Bocah 10 Tahun yang Tewas Ditusuk Pisau Usai Pulang Sekolah
Di persidangan, DeSalvo mengaku telah menyerang 13 wanita di rumah para korban, di Boston dalam rentang waktu Juni 1962 hingga Januari 1964, membuat situasi kala itu mencekam.
Advertisement
Dalam aksinya, pria yang kala itu berusia sekitar 35 tahun memulai aksinya dengan menyusup rumah para korban, merampok, melakukan kekerasan seksual dan mencekik korban hingga tewas. Pelaku selalu meninggalkan jejak pita di leher korban.
Pengacara DeSalvo, F Lee Bailey sebelumnya mengajukan permohonan ke majelis hakim agar kliennya dibebaskan dengan alasan mengalami gangguan jiwa dan harus berobat ke psikiater.
Menurut kuasa hukum tersebut, kliennya dalam kondisi terguncang dan dikhawatirkan kondisinya bakal semakin parah jika dijatuhi hukuman. "Dia sangat sulit mengkontrol diri dan hukuman yang kejam hanya memperburuk keadaannya."
Meski demikian, hakim tak menggubris permohonan tersebut. Juri menyatakan DeSalvo waras kendati membebaskan dakwaan pembunuhan kepadanya karena dinilai minimnya bukti.
"Terdakwa tetap harus dipenjara selama dia hidup atau hingga dirinya dinyatakan psikiater yang merawatnya sudah sembuh," kata hakim.
DeSalvo pada akhirnya harus menjalani hukuman penjara seumur hidup. Namun hidupnya tak lama. Enam tahun kemudian, atau tepatnya November 1973, ia tewas ditusuk narapidana lain di penjara Walpole.
Sejarah lain mencatat pada 18 Januari 1896, Mesin sinar-X diperlihatkan untuk pertama kalinya. Pada tanggal yang sama tahun 1977, para ilmuwan berhasil mengenali semacam bakterium yang sebelumnya tidak diketahui sebagai penyebab penyakit legionellosis yang misterius.