Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang sejarah, ada saja tipuan (hoax) yang sempat menyusup dan kemudian diteruskan turun temurun. Kadang-kadang, tipuan itu bermula dari keisengan yang kemudian lepas kendali.
Seperti perisai dada berbahan perunggu ditemukan pada 1936 dan disebut-sebut sebagai peninggalan penjelajah Francis Drake, ketika ia dan para awak kapal Golden Hind tiba di California pada 1579 dan mengklaim tanah tersebut atas nama Kerajaan Inggris.
Baca Juga
Peninggalan itu bahkan sempat tertera dalam buku pelajaran sekolah dan dipamerkan ke seluruh dunia.
Advertisement
Artikel yang mengisahkan tentang 7 tipuan yang paling terkenal dalam sejarah telah menarik perhatian para pembaca Liputan6.com, kanal Global edisi Minggu (4/3/2016).
Sementara itu, dua artikel yang tidak kalah ramai diburu mengisahkan bagian sungai Nil yang berwarna merah dari angkasa dan seekor ikan yang mengira seorang manusia sebagai 'kekasihnya.'
Top 3 Selanjutnya:
1. 7 Kisah Hoax dalam Sejarah
Pada 1999, majalah National Geography mengumumkan temuan dinosaurus berbulu, Archaeoraptor liaoningensis.
Kala itu, tertulis demikian, "Lengannya mirip burung primitif namun dengan ekor mirip dinosaurus, mahluk yang ditemukan di provinsi Liaoning, Tiongkok, adalah benar-benar mata rantai yang hilang dalam rantai kompleks yang menghubungkan dinosaurus dengan burung.”
2. Sungai Nil Terlihat 'Merah Darah' dari Angkasa, Ada Apa?
Aliran Sungai Nil tampak merah dalam gambar terbaru yang dirilis Badan Antariksa Eropa (ESA).
Penampakannya yang tak biasa mengingatkan pada kisah dalam kitab suci, tentang tulah atau bencana yang ditimpakan atas Bangsa Mesir kuno. Salah satunya, seluruh air yang di Nil berubah menjadi darah, ikan-ikan dan makhluk air lainnya pun mati, sehingga sungai itu berbau busuk dan orang-orang tidak dapat meminumnya.
Namun, gambar yang dihasilkan satelit Sentinel-3A itu menunjukkan sesuatu yang bertolak belakang, yang tak ada kaitannya dengan kisah 'kutukan' tersebut.
3. Sudah 25 Tahun, Ikan Ini Mengira Kakek Penyelam sebagai 'Kekasih'
Sudah 25 tahun, ikan betina jenis Asian sheepshead wrasse yang tinggal di lepas pantai Jepang selalu menyambut kedatangan penyelam Hiroyuki Arakawa.
Hewan itu selalu muncul ketika sang kakek mengunjungi kuil Shinto bawah laut dekat Tateyama, di Prefektur Chiba.
Kakek Arakawa menjalankan toko alat selam dekat Taman Bawah Laut Hasama. Ia juga mengelola kuil yang ada di sana.
Arakawa kerap melaporkan pertemuannya dengan ikan ramah, yang diberi nama Yoriko, di laman Facebooknya.