Liputan6.com, Connecticut - Seorang pemuda berusia 20 tahun ditahan pihak berwenang setelah berkicau di akun Twitter miliknya, berisi postingan akan mengebom kampanye kandidat capres AS, Donald Trump.
Kicauan Sean Taylor Morkys berbunyi, "Apakah ada seseorang yang akan mengebom kampanye Trump atau aku yang akan melakukannya?" berujung pada penangkapannya. Demikian dilansir dari Independent, Selasa (26/4/2016).
Baca Juga
Advertisement
Baca Juga
Lalu Sean juga menulis di Tweet selanjutnya, memperingatkan teman-temannya untuk membawa keluarganya yang berada di kampanye itu agar mereka tak terluka.
Pesan 'ancaman' itu dituliskan tatkala kandidat nomor satu Partai Republik tengah berpidato di Bridgeport, Connecticut. Agen Secret Service lantas mengontak polisi anti-teroris yang berhasil melacak tweet itu datang dari rumah di dekat Waterbury.
Setiba di rumah Sean, polisi menyatakan pemuda 20 tahun itu tak bermaksud melontarkan ancaman. Namun, Sean digiring ke kantor polisi dan dibebaskan setelah membayar uang jaminan sebesar US$25.000.
Sidang pertama akan dilaksanakan pada 4 Mei mendatang.
Kedua kandidat baik dari Republik maupun Demokrat itu akan berlaga di primary negara bagian Connecticut, Delaware, Maryland, Pennsylvania dan Rhode Island pada Selasa ini.
Di Colorado, delegasi dari Partai Republik mengaku mendapat ancaman pembunuhan dari pendukung Donald Trump setelah miliader itu tak mendapatkan suara satupun.
Kendati kalah di Colorado, Trump masih memimpin nominasi dengan angka 46,7 persen diikuti Senator Ted Cruz 28,3 persen dan Gubernur Ohio, John Kasich dengan 17,5 persen.