Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara (Korut) dilaporkan membuat replika Istana Biru atau Blue House -- sebutan tempat tinggal resmi presiden Korsel. Tiruan itu berukuran setengah dari aslinya digunakan untuk latihan pengeboman.
Pembuatan replika itu dilakukan setelah pemimpin Korut Kim Jon-un memanggil Presiden Park Geun-hye perempuan tua mengesalkan pada Februari lalu. Saat itu, ia juga dilaporkan mengancam akan mengebom.
Baca Juga
Kantor berita corong Kim Jong-un, KCNA turut memberi julukan kepada Presiden Park sebagai kelelawar tua yang jelek.
Advertisement
Baca Juga
Sebuah satelit milik Korsel berhasil mengambil gambar dari angkasa luar, memperlihatkan sejumlah artileri di perbatasan mengarah ke istana presiden.
"Korut tampaknya mempersiapkan penyerangan Blue House dengan menggunakan replika sebagai targetnya," kata Menteri Pertahanan Korsel, seperti dilansir dari Daily Mail, Kamis (28/4/2016).
Korea Utara juga dipercaya sebagai salah satu negara dengan kemampuan artileri terbesar. Para ahli Korut mengklaim kemampuannya bisa menghujani 500.000 peluru dalam 1 jam.
Sementara itu, Seoul hanya 35 mil atau 56 kilometer dari perbatasan, dan kemungkinan besar Rumah Biru adalah bangunan pertama yang akan diserang Korut kalau sampai terjadi perang.
Dalam beberapa minggu terakhir, Kim Jong-un melontarkan ancamannya ke istana presiden dan gedung pemerintahan di Seoul.
Ancaman itu disebabkan karena Korut marah, terhadap latihan bersama AS-Korsel dan peningkatan sanksi ekonomi setelah uji coba dilakukan pada Januari lalu.
Sanksi ekonomi itu antara lain inspeksi kargo dari seluruh negara yang keluar dan masuk ke Korut, baik dari udara maupun laut.
Resolusi PBB juga melarang ekspor batu barat, besi dan biji besi serta mineral lainnya dari Korut. Juga melarang suplai bahan bakar pesawat termasuk bahan bakar roket.
Sementara itu, Korut akan menggelar kongres partai, yang ditakuti akan dibuka dengan peluncuran roket balistik.