Top 3: Pesan Terakhir WN India yang Dieksekusi Mati di Indonesia

Gurdip Singh, salah satu terpidana narkoba yang menerima eksekusi mati, menyampaikan pesan terakhir kepada anaknya.

oleh Elin Yunita KristantiTanti YulianingsihAlexander LumbantobingKhairisa Ferida diperbarui 29 Jul 2016, 09:00 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2016, 09:00 WIB
Ilustrasi eksekusi penembakan
Ilustrasi eksekusi mati

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksanaan eksekusi mati terpidana narkoba baru saja dilaksanakan di Nusakambangan. Salah seorang di antara penerima hukuman mati tersebut adalah Gurdip Singh yang berasal dari Dehradun, India.

Pria itu mendapatkan kepastian pelaksanaan hukuman dari Kedutaan Besar India untuk Indonesia. Lalu ia pun menyempatkan diri menyampaikan pesan terakhir kepada keluarganya.

Pesan terakhir itu ternyata paling menarik perhatian pembaca Liputan6.com, edisi Jumat (29/7/2016) pagi.

Eksekusi mati yang menjadi sorotan dunia juga menjadi berita pilihan yang menarik perhatian. Terakhir soal ledakan bom di kawasan Karrada, Irak, pada 3 Juli lalu, di mana ISIS diduga kuat menggunakan jenis baru yang lebih mematikan.

Berikut selengkapnya Top 3 Global:

1. Pesan Terakhir Gurdip Sebelum Eksekusi Mati: Jasadku Akan Tiba...

Aktivitas perahu wisata ke Nusakambangan maupun obyek wisata lainnya, seperti Teluk Penyu, juga dihentikan.

Aktivitas perahu wisata ke Nusakambangan maupun obyek wisata lainnya, seperti Teluk Penyu, juga dihentikan.

Panggilan telepon dari Indonesia meruntuhkan harapan Sukhbir (13) untuk bisa kembali bertemu dengan ayahnya, Gurdip Singh.

Gurdip Singh, pria asal Dehradun, India tersebut dinyatakan bersalah dalam kasus penyelundupan narkotika pada 2004. Ia adalah satu dari 14 terpidana mati yang dieksekusi pada Jumat dini hari, 29 Juli 2016.

Istri Gurdip, Kulwinder Kaur (41) tinggal di rumah di pinggir jalan sempit di Mohalla Khaira, Nakodar, sekitar 25 kilometer dari Jalandhar.

Bahkan sebelum eksekusi mati dilaksanakan, keluarga telah berduka. Sementara, para kerabat berdatangan untuk menguatkan mereka.

Pada Kamis pagi waktu setempat, Kulwinder menerima telepon dari pejabat Kedutaan Besar India di Indonesia, yang menyampaikan kabar buruk: Gurdip segera dieksekusi.

Selanjutnya...

 

2. Dunia Memantau Detik-Detik Eksekusi Mati di Indonesia

Pemberitaan eksekusi mati di Indonesia yang disoroti media asing. (Berbagai Sumber)

Eksekusi mati 14 terpidana kasus narkoba di Lapas Nusakambangan, Cilacap sudah pasti dilakukan. Pihak berwenang akan melaksanakannya pada Jumat 29 Juli 2016 dini hari.

"Iya, iya," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Cilacap, Ajun Komisaris R Bintoro di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Kamis (28/7/2016), membenarkan bahwa eksekusi mati tinggal hitungan jam.

Pelaksanaan eksekusi mati tersebut ternyata menjadi perhatian dunia. Media-media asing turut menyorotinya, mulai dari Asia, Inggris hingga Eropa.

"Indonesia prepares to send 14 to the firing squad" menjadi judul artikel media Amerika ternama, CNN. Dalam artikel tersebut, diangkat persiapan menjelang eksekusi mati.

Selanjutnya...

 

3. ISIS Gunakan Jenis Bom Baru yang Lebih Mematikan?

Petugas pemadam kebakaran memadamkan usai terjadinya serangan bom bunuh diri di Baghdad, Irak, (3/7). Bom yang meledak di wilayah mayoritas Syiah telah menewaskan sekitar 5 orang. (REUTERS/Khalid al Mousily)

Di antara reruntuhan yang sudah menjadi puing di kawasan Karrada, Irak, lantunan doa-doa terdengar, lilin menyala, dan beberapa orang menyeka airmata. Pada Minggu 3 Juli lalu, 292 orang tewas akibat ledakan bom yang didalangi ISIS di sana.

Dan di tengah upaya pembersihan puing-puing ledakan, alunan alat musik cello mencoba 'menghibur' warga.

"Jika teroris mencoba mengubah setiap elemen kehidupan menjadi medan perang, saya akan mengubahnya menjadi ladang keindahan dan peradaban," ujar komposer dan konduktor Orkestra Nasional Simfoni Irak, Karim Wasifi.

Karim menjelaskan, permainan cello-nya ini merupakan penegasan tekad rakyat Irak untuk melawan teror.

Selanjutnya...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya