Kemlu: Eks PM Portugal Penerus Sekjen PBB

Terpilihnya Guterres menumbuhkan harapan baru di tubuh PBB.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 11 Okt 2016, 14:04 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2016, 14:04 WIB
Mantan Perdana Menteri Portugal, Antonio Gutteres yang disebut-sebut sebagai calon tunggal pengganti Sekjen PBB Ban Ki-Moon. (Portugal-India.com)
Mantan Perdana Menteri Portugal, Antonio Gutteres yang disebut-sebut sebagai calon tunggal pengganti Sekjen PBB Ban Ki-Moon. (Portugal-India.com)

Liputan6.com, Jakarta- Sekretaris Jenderal PBB saat ini Ban Ki-Moon, segera mengakhiri masa jabatannya. Pria asal Korsel ini dikabarkan segera digantikan oleh mantan PM Portugal, Antonio Guterres.

Setelah sebelumnya disebut sebagai calon tunggal, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memastikan Guterres akan segera menjadi penerus Ban.

"Tanggal 6 Oktober yang lalu DK PBB, secara aklamasi menyetujui pencalonan Guteress sebagai calon sekjen PBB Januari 2017 sampai Desember 2021," ucap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir di Bogor, Senin 10 Oktober 2016.

Diplomat yang pernah bertugas di Perwakilan Tinggi RI untuk PBB ini menyatakan, jika Dewan Keamanan telah memberikan dukungan maka jalan Guterres menjadi orang nomor satu di organisasi multilateral terbesar di dunia itu dipastikan lancar.

"Kalau gak hari ini (setelah dari DK) Sidang Majelis Umum (SMU), akan bahas biasanya kalau sudah ada endorsment dari DK secara aklamasi secara bulat biasanya PBB mengadopsinya dan menyetujuinya," sebut pria yang kerap disapa Tata ini.

"Jadi kemungkinan besar dan sudah hampir dipastikan Antonio Guterres akan menjadi sekjen PBB 2017-2021," kata Tata.

Ia menambahkan, terpilihnya Guterres menumbuhkan harapan baru di tubuh PBB. Terutama soal rencananya reformasi di organisasi itu.

"Kita harapkan sekjen melaksanakan tugas secara imparsial, menujukan integritas akuntablitas independesi tinggi selain itu kita berharap kita inginkan dalam konteks peace and security PBB mengedepankan aspek pencegahan, bahwa inginnya pencegahan dari pada peace keeping," pungkas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya