ISIS Diduga Akan Bentuk Kekhalifahan di Filipina, Australia Siaga

Menlu Julie Bishop menyatakan, ancaman tengah mengarah tepat ke depan pintu Australia.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 26 Mar 2017, 15:04 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2017, 15:04 WIB
20161026-Menlu Australia Julie Bishop-Jakarta
Menlu Australia Julie Bishop di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (26/10). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Canberra - Australia tengah menyiapkan diri atas kemungkinan ISIS akan mendeklarasikan sebuah kekhalifahan di Filipina selatan. Saat ini kelompok teroris itu terusir dari basis mereka di Timur Tengah.

Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop menyatakan, pihaknya khawatir 600 anggota ISIS asal dari Asia Tenggara yang masih hidup di Suriah dan Irak akan kembali ke daerah asal mereka.

Pernyataan tersebut disampaikan Bishop usai kepulangannya dari Amerika Serikat. Tujuan kunjungannya ke Negeri Paman Sam adalah menghadiri pertemuan sejumlah negara yang terlibat dalam memerangi ISIS.

"Ada kekhawatiran, ISIS mungkin berusaha untuk mendeklarasikan sebuah kekhalifaran, sebuah khalifah Islam, di Filipina selatan," terang Bishop kepada Sky News seperti dilansir The Guardian, Minggu, (26/3/2017).

Menurut Bishop, ISIS belum lama ini telah mendeklarasikan pemimpin Abu Sayyaf -- kelompok teroris yang kerap melancarkan aksi penyanderaan terhadap warga asing -- sebagai amir.

"Ini membawa ancaman tepat di depan pintu kami," ujar Bishop.

Otoritas keamanan dan intelijen Australia disebutnya telah bekerja sama dengan pihak Indonesia, Malaysia, dan Filipina untuk membasmi ancaman teroris di kawasan.

Dalam kesempatan yang sama, Bishop pun menyinggung soal serangan teror London. Ia mengatakan, meski pihak berwenang bisa melacak kelompok teroris dan melakukan pengintaian terhadap orang-orang yang dicurigai, namun nyaris mustahil untuk mengetahui individu yang teradikalisasi dan beraksi sendiri.

"Ide seseorang dapat mengendarai mobil dan menggunakannya sebagai senjata untuk membunuh orang-orang tidak bersalah, warga sipil, benar-benar sangat menganggu," tegas Bishop.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya