Tembok Dicat Putih, Mural Karya Pelukis Terkenal Lenyap

Pemilik bangunan tempat terlukisnya The Raft of the Medusa merasa lebih perlu memperbaiki properti daripada melestarikan karya seni.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 13 Sep 2017, 09:09 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2017, 09:09 WIB
The Raft of the Medusa
Versi Banksy untuk mahakarya The Raft of the Medusa di Calais, Prancis.(Sumber AFP)

Liputan6.com, Calais - Sebuah mural di Prancis telah dicat oleh pemilik bangunan karena merasa rumahnya mulai terlihat kusam dan perlu penyegaran. Padahal lukisan dinding itu adalah karya-karya seniman Banksy dari Inggris, yang bisa terjual hingga ratusan ribu euro.

Lukisan mural yang dimaksud adalah versi stensil untuk mahakarya The Raft of the Medusa karya Théodore Géricault pada 1819.

Lukisan itu menggambarkan sekelompok penyintas kapal tenggelam yang berhasil menyelamatkan diri menggunakan rakit.

Lukisan yang dimaksud diberi sentuhan tema pengungsi masa kini di kalangan kamp pengungsi Calais, Prancis, tempat tinggal ribuan pengungsi yang berharap bisa menyeberang ke Inggris.

Kisah lukisan pun mendapat arti baru sebagai para penyintas yang berusaha menarik perhatian sebuah feri di kejauhan.

Namun demikian, seperti dikutip dari The Local pada Selasa (12/9/2017), pemilik bangunan tempat terlukisnya The Raft of the Medusa merasa lebih perlu memperbaiki properti daripada melestarikan karya seni yang dibuat pada 2015 tersebut.

Tembok yang pernah menjadi tempat lukisan mural karya Bansky. (Sumber Twitter/@francheconnexio)

Georges Lagouge mengatakan kepada The Local, "Temboknya dalam keadaan buruk, ada grafiti dan sebagian karya Bansky juga sudah dilapisi semprotan cat. Orang tidak bisa lagi melihat perahu di cakrawala."

"Saya akan senang saja melestarikannya dan menghubungi tata kota untuk meminta mereka merawatnya, tapi tidak ada orang yang menghubungi kembali."

"Untuk menjualnya berarti harus menjual seluruh bangunan (terdiri dari apartemen dan toko farmasi) atau memotong bagian temboknya. Hal itu terlalu rumit."

Georges Lagouge tinggal di tempat lain dan hanya menyewakan bangunan yang dimaksud.

Para pekerja didatangkan minggu lalu. Mereka kemudian menyingkirkan plexiglass yang dipasang oleh pemerintah untuk mencoba menjaga mural, lalu mengecat karya itu dengan warna putih seperti awalnya.

 

Masih Ada Sisa

Lukisan mural karya Bansky di Calais yang menggambarkan Steve Jobs. (Sumber AFP)

Raibnya lukisan rakit tersebut menyisakan 2 lagi lukisan mural karya Bansky di Calais.

Salah satu mural yang paling terkenal menggambarkan Steve Jobs, pendiri Apple, sedang membawa tas hitam di bahunya dan komputer Apple di tangannya.

Lukisan itu tertera pada tembok di bawah jembatan yang mengarah kepada kawasan "Jungle" yang sekarang telah ditutup. Jobs adalah putra seorang migran Suriah yang hijrah ke Amerika Serikat.

Mural itu sendiri sudah diganggu dengan semprotan tulisan berukuran besar "London Calling" dan beberapa grafiti lebih kecil di sekitarnya.

Karya Bansky yang paling awet adalah lukisan mural seorang anak yang menatap laut menggunakan teleskop. Lukisan itu terletak di sebuah bangunan di pantai.

Lukisan mural karya Bansky di Calais yang menggambarkan anak sedang mengamati laut menggunakan teleskop. (Sumber AFP)

Keberadaan lukisan Bansky di tembok rumah kita bisa sangat mendongkrak nilai properti. Di London, para pengembang properti memanfaatkan lukisan-lukisan Bansky untuk menjual properti dengan harga sangat tinggi.

Sedangkan di Calais, Georges Lagouge, pemilik properti yang mengecat ulang tembok bangunannya, tidak merasa menyesal sama sekali.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya