Liputan6.com, Islamabad - Salah satu bencana terbesar terjadi di belahan Asia Selatan pada 12 tahun silam, tepatnya 8 Oktober 2005. Saat itu gempa berkekuatan 7,6 skala Richter (SR) mengguncang 3 negara, yakni Pakistan, India dan Afghanistan.
Lantaran berpusat di daratan Khasmir, 80 km sebelah timur laut dari Islamabad, gempa bumi tersebut memakan begitu banyak korban.
Baca Juga
Seperti dimuat BBC on This Day, gempa itu mengakibatkan sekitar 73.000 orang tewas dari ketiga negara. Selain itu, lindu juga telah menyebabkan jutaan jiwa kehilangan tempat tinggal. Rumah mereka hancur luluhlantak.
Advertisement
Di Islamabad, orang-orang berlarian menyelamatkan diri tanpa terpikir membawa barang berharga mereka, karena gempa begitu cepat menghancurkan permukiman. Sementara yang tak sempat berlindung tertimbun bangunan apartemen ambruk.
Warga sekitar yang selamat kemudian berupaya menyelamatkan mereka yang tertimbun puing saat itu juga. Dengan tangan kosong.
Otoritas Pemerintah Pakistan menyatakan pada hari pertama pencarian, pihaknya menemukan lebih dari 1.000 korban jiwa. Jumlah ini terus bertambah beberapa hari kemudian, hingga puncak total mencapai 73.000 orang yang tewas.
Selain itu, gempa juga menghancurkan sebagian besar jalan di kawasan Muzaffarabad dan Kota Balakot. Sehingga, jalan sulit diakses oleh tim penyelamat.
Presiden Pakistan Pervez Musharraf langsung terjun ke lokasi gempa untuk membantu, menyampaikan ucapan duka cita dan memberi semangat kepada warga. "Ini merupakan ujian bagi kita semua," ujar dia, kepada para korban.
Banyak korban yang tertimbun puing dan lainnya kehilangan tempat tinggal. Sejumlah negara pun turun tangan membantu Pakistan, India dan Afghanistan atas bencana alam tersebut, termasuk memasok makanan dan pakaian di lokasi pengungsian.
Perdana Menteri India Manmohah Singh kemudian mengirimkan pesan menawarkan bantuan kepada PM Pakistan Musharraf, "Sementara negara bagian kami juga tengah dilanda musibah, tapi kami siap membantu Pakistan jika Anda membutuhkan."
Khasmir yang menjadi pusat gempa, terletak di persimpangan lempeng tektonik Eurasia dan India, tumbukan yang menyebabkan terbentuknya Pegunungan Himalaya. Hal ini membuat kawasan tersebut rentan terjadi akvititas seismik.
Gempa pada 8 Oktober itu merupakan salah satu yang terparah di dunia.
Sejarah lain mencatat pada 8 Oktober 2004 ada seorang warga Australia bernama Schapelle Corby ditangkap karena membawa 4,2 kg ganja di Bandara Ngurah Rai, Bali. Ia kemudian divonis 15 tahun penjara.
Lalu pada 8 Oktober 2009, tercatat sebagai momen saat ledakan meteor terjadi di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.