Liputan6.com, Beijing - Diduga menabrak burung saat penerbangan berlangsung, pesawat Air China mengalami kerusakan parah.
Bagian yang rusak itu ditemukan setelah pesawat mendarat di Hong Kong setelah terbang dari Kota Tianjin, China.
Dari foto beredar di halaman Weibo, tampak bagian depan atau moncong pesawat penyok dan berlubang sebesar satu meter kali satu meter. Selain itu, ditemukan juga noda darah di sekitar kerusakan.
Advertisement
Baca Juga
Beruntung meski badan pesawat berada dalam kondisi tidak sempurna, penerbangan masih berjalan lancar. Seluruh penumpang pun dipastikan dalam kondisi selamat.
"Pesawat CA103 mendarat dengan selamat pukul 13.15 di Hong Kong, dan semua sistem penerbangan dipastikan ada dalam kondisi normal. Kerusakan ditemukan saat pesawat sudah mendarat. Tidak ada seorang pun yang tahu pesawat itu rusak saat sedang terbang," demikian pernyataan maskapai, dikutip dari Straits Times, Sabtu (24/3/2018).
Juru bicara Departemen Penerbangan Sipil Hong Kong mengatakan, pihaknya tidak menerima laporan tentang burung menghantam pesawat sebelum mendarat.
Dia pun menambahkan bahwa serangan burung semacam itu bisa berdampak besar pada pesawat yang sedang terbang.
Menurut portal penerbangan Skybrary dari Organisasi Eropa untuk Keselamatan Navigasi Udara, serangan burung didefinisikan sebagai tabrakan antara burung dengan pesawat. Kejadian semacam ini bisa terjadi saat pesawat lepas landas, bergerak naik, dan saat hendak mendarat. Selain itu, hal ini lebih mungkin terjadi di siang hari.
Meski hal tersebut umum terjadi, namun tabrakan semacam ini bisa menjadi ancaman signifikan terhadap keselamatan pesawat. Terlebih bagi pesawat kecil yang bisa mendapat kerusakan lebih besar.
Reporter: Ira Astiana
Sumber: Merdeka.com