Soal Serangan ke Suriah, Donald Trump Akan Ambil Keputusan Segera

Presiden AS Donald Trump mengatakan akan segeri mengambil keputusan terkait rencana serangan terhadap pasukan Rusia di Suriah.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 13 Apr 2018, 10:00 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2018, 10:00 WIB
Donald Trump Tinjau Tembok Prototipe di San Diego
Presiden AS, Donald Trump meninjau prototipe tembok perbatasan AS dan Meksiko yang kontroversial di San Diego, Selasa (13/3). Prototipe tembok perbatasan Trump memiliki tinggi sekitar 9 meter, dengan puncak yang tebal dan bundar. (MANDEL NGAN / AFP)

Liputan6.com, Washington DC - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan akan segera ambil keputusan terkait dugaan serangan senjata kimia di Suriah.

Trump mengatakan kepada wartawan, dia dan timnya sedang membahas dengan "sangat serius", menyusul serangan senjata kimia yang diduga terjadi di Kota Douma.

Dikutip dari BBC pada Jumat (13/4/2018), kekuatan Barat diperkirakan tengah mempersiapkan serangan terhadap pasukan Rusia, yang menjadi sekutu Suriah saat ini.

Utusan PBB di Moskow, Vassily Nebenzia, mengatakan pihaknya tidak bisa mengecualikan kemungkinan perang antara Rusia dan AS.

"Prioritas utamanya adalah untuk menghindari bahaya perang," katanya kepada wartawan, Kamis, 12 April 2018.

Di hari yang sama, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dia memiliki "bukti" bahwa pemerintah Suriah telah menyerang Douma dengan senjata kimia. Ia juga mengatakan akan mendukung keputusan yang diambil oleh Donald Trump terkait krisis tersebut.

Di Inggris, para menteri kabinet sepakat tentang perlunya mengambil tindakan di Suriah. Hal itu, menurut kantor Perdana Menteri Theresa May, dimaksudkan untuk menghalangi penggunaan senjata kimia lebih lanjut.

Disebutkan pula bahwa PM Theresa May telah berbicara dengan Presiden Donald Trump pada Kamis malam. Keduanya setuju untuk tetap melakukan kerja sama erat untuk menghadapi masalah di Suriah.

Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden Donald Trump juga akan berbicara dengan mitranya dari Prancis.

Bersamaan dengannya, Dewan Keamanan PBB juga disebut segera mengadakan pertemuan darurat untuk membahas krisis tersebut.

 

Simak video pilihan berikut:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Donald Trump Tuntut Rusia Bertanggung Jawab

Serangan Senjata Kimia Suriah
Korban serangan senjata kimia di Kota Douma, dekat Damaskus, Suriah, Minggu (8/4). Pemerintah Suriah membantah telah menggunakan senjata kimia. (Syrian Civil Defense White Helmets via AP)

Pada hari Minggu, sehari setelah dugaan serangan senjata kimia di Suriah, Donald Trump mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin harus bertanggung jawab atas "kekejaman" yang terjadi di Douma, wilayah yang dikuasai pemberontak.

Presiden Trump, yang telah membatakan agenda kunjungannya ke Amerika Latin, disebut telah berhasil kumpulkan dukungan untuk melakukan tindakan tegas terhadap Rusia, yakni dari Prancis dan Inggris.

Trump kemudian mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih: "Kami mengadakan pertemuan hari ini di Suriah ... Kami harus membuat beberapa keputusan lebih lanjut. Jadi semua itu akan segera dibuat."

Selain itu, pada hari Kamis, Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengatakan kepada panel kongres: "Saya percaya ada serangan kimia, dan kami mencari bukti yang sebenarnya."

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya