Angkatan Laut Israel Cegat 2 Kapal Pembawa Bantuan dan Perbekalan Medis ke Gaza

Patroli Angkatan Laut (AL) Israel telah mencegat sejumlah kapal flotilla pembawa bantuan kemanusiaan yang berlayar menuju Jalur Gaza pada Minggu, 29 Juli 2018.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 31 Jul 2018, 12:01 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2018, 12:01 WIB
Ilustrasi bendera Palestina
Ilustrasi Bendera Palestina (iStock)

Liputan6.com, Gaza - Patroli Angkatan Laut (AL) Israel telah mencegat sejumlah kapal kecil pada Minggu, 29 Juli 2018. Pencegatan itu dilakukan karena kapal-kapal tersebut melanggar imbauan AL Israel untuk berhenti berlayar ke Jalur Gaza.

Kapal-kapal tersebut diperkirakan merapat ke pelabuhan Gaza pada Minggu malam. Namun, hingga waktu yang telah ditentukan, kapal tersebut tak kunjung tiba.

Patroli AL Israel mencegat kapal-kapal tersebut pada 60 mil nautika dari bibir pantai Gaza, di kawasan laut yang diblokade oleh Israel, pada Minggu 29 Juli sore waktu setempat. Demikian seperti dikutip dari The Jerusalem Post, Selasa (31/7/2018).

Salah satu kapal yang dicegat bernama Al Awda, bekas kapal nelayan yang berlayar di bawah bendera Norwegia. Kapal itu berangkat dari Italia dengan membawa bantuan kemanusiaan, perbekalan medis senilai 13.000 euro (sekitar Rp 219 juta), dan 22 aktivis --termasuk aktivis Israel Yonatan Shapira. Ini merupakan upaya keempat Shapira untuk mematahkan blokade Israel di Laut Gaza.

Aktivis lainnya berasal dari Australia, Kanada, Prancis, Jerman, Israel, Malaysia, Selandia Baru, Norwegia, Spanyol, Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat.

Shapira, dikutip oleh situs berita Ynet, mengatakan, "Tujuan kami adalah untuk mengangkat blokade Israel atas laut Gaza."

Aktivis Israel pro Palestina lainnya di atas kapal itu mengatakan, demonstrasi mingguan "March of Return" di perbatasan Gaza telah memberi para aktivis "motivasi" untuk bergabung dengan Al Awda.

"Ada orang-orang dalam kapal yang terkait dengan demo di Gaza, tetapi kapal ini telah memiliki rencana perjalanan ke Gaza sebelum demo pecah dan tanpa koneksi ke kampanye," kata Zohar Regev kepada situs berita Ynet.

 

Simak video pilihan berikut:

Kapal Kedua Berbendera Swedia

Ilustrasi Palestina
Ilustrasi Palestina (AP)

Menyusul Al Awda adalah kapal berbendera Swedia bernama Freedom Italy. Kapal itu membawa 36 aktivis dari 15 negara berbeda, kata Zaher Birawi, kepala Komite Internasional untuk Memutus Pengepungan Gaza (International Committee for Breaking the Siege of Gaza).

Birawi, yang berdomisili di London, juga mengepalai "International Coordination Committee for the Great Return March." Kementerian Kehakiman Israel pada 2013 menyebut Birawi sebagai anggota organisasi teroris Markas Besar Hamas di Eropa atau Hamas Headquarters in Europe.

Al Awda dan Freedom Italy telah berlayar sekitar dua bulan untuk mencapai pantai Gaza, setelah berlayar dari Skandinavia dan berhenti di sepanjang jalan di beberapa kota pelabuhan di Eropa.

Mereka adalah bagian dari "Freedom Flotilla", sebuah gerakan kemanusiaan dengan aktivis pro Palestina di atas kapal yang secara teratur berusaha mematahkan blokade Israel di laut Gaza.

Sebagian besar kapal telah dihentikan oleh Angkatan Laut Israel beberapa belas mil jauhnya dari pantai Gaza dan kemudian ditarik ke Pelabuhan Ashdod, di mana para aktivis ditahan, ditanyai dan kemudian dideportasi dari Israel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya