Liputan6.com, Roma - Sedikitnya sepuluh orang tewas di Italia selatan pada Senin 20 Agustus, ketika debit sungai tiba-tiba mengalir deras di ngarai gunung yang dalam, pasca-hujan lebat di kawasan hulu.
Kementerian perlindungan sipil nasional mengatakan 18 orang berhasil diselamatkan dan enam orang lainnya terluka dalam banjir bandang yang terjadi di wilayah Calabria.
Tidak jelas berapa banyak orang yang hilang karena tidak semua memasuki area jurang dengan panduan resmi dan terdaftar. Lampu sorot dibawa ke daerah itu sehingga pencarian bisa dilanjutkan pada malam hari.
Advertisement
Dikutip dari The Guardian pada Selasa (21/8/2018), identitas kewarganegaraan korban tewas belum diketahui. Namun, kemungkinan besar berdasarkan data dinas pariwisata setempat, sebagian besar wisatawan dan pejalan kaki yang mengunjungi daerah tersebut adalah penduduk Italia.
Baca Juga
Di beberapa tempat, anak sungai Raganello, bagian dari taman nasional Pollino, mengalami perubahan ketinggian air yang berubah drasti pada awal pekan ini, menjadi sedalam hampir satu kilometer. Tim penyelamat menggunakan tali untuk turun mencapai lokasi penyelamatan turun di sisi gunung.
Berbagai cuplikan gambar di televisi nasional menunjukkan regu-regu penyelamat --mengenakan helm-- bergegas berangkat dari kota terdekat, Civita, untuk mencapai ngarai terkait yang merupakan destinasi wisata populer di Italia saat musim panas.
Korban yang mengalami luka sangat parah dibawa dengan helikopter ke rumah sakit di ibu kota provinsi, Cosenza.
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
Â
Jembatan Ambruk di Italia
Sementara itu pada pekan lalu, sebuah jembatan layang dilaporkan ambruk di kota Genoa, Italia Utara, dan menewaskan sedikitnya 43 orang.
Disebutkan bahwa ruas jembatan sepanjang 200 meter pada Jembatan Morandi di Genoa, Italia, tiba-tiba ambruk dari ketinggian 45 meter pada Selasa, 14 Agustus 2018. Insiden itu membawa serta kerusakan pada puluhan kendaraan yang tengah terjebak lalu lintas padat.
Ambruknya jembatan itu menyebabkan perdebatan sengit tentang infrastruktur Italia.
Perusahaan yang mengoperasikan jembatan terkait telah menyiapkan dana santunan untuk keluarga korban. Pemerintah telah membentuk komisi untuk memeriksa penyebab bencana.
Pada Sabtu 19 Agustus, Presiden Italia Sergio Mattarella dan PM Giuseppe Conte memimpin pemakaman kenegaraan untuk 18 korban di Genoa.
Beberapa keluarga yang berasal dari daerah jauh, memilih pemakaman pribadi, yang disertai dengan beberapa kemarahan pada pemerintah.
Seorang ibu dari salah satu korban tewas mengatakan kepada media Italia bahwa dia menuntut tanggung jawab pemerintah Italia. Dia menyebut bentuk simpati para politikus sangatlah memalukan.
Keluarga lainnya mengatakan kepada surat kabar Italia Il Messaggero, "Kami tidak ingin upacara-upacara culas. Anak-anak kami bukan alat untuk parade publik."
Advertisement