Hujan Es Seukuran Bola Golf Landa Prancis, 1 Orang Tewas

Seorang pengendara mobil di Prancis menunjukkan bongkahan es raksasa sebesar bola golf menghancurkan kaca depan mobilnya.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 19 Jun 2019, 16:12 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2019, 16:12 WIB
Hujan Es Batu
ilustrasi Foto Hujan Es (iStockphoto)

Liputan6.com, Paris - Hujan es seukuran bola golf menghantam sejumlah bagian Prancis, menewaskan satu orang dan melukai sedikitnya sepuluh orang.

Dalam video mengerikan yang direkam oleh seorang pengendara mobil di wilayah Romans-sur-Isère di Auvergne-Rhône-Alpes, menunjukkan bongkahan es raksasa menghancurkan kaca depan mobilnya.

Dampak dari hujan es menyebabkan retakan yang signifikan muncul di kaca depan.

Badai telah menyebabkan kerusakan besar pada properti dan tanaman dengan wilayah Auvergne-Rhône-Alps, yang merupakan jantung produksi pangan Prancis, menjadi yang paling parah.

Situasi bencana alam akibat hujan es telah diumumkan di Prancis oleh menteri pertanian negara itu, Didier Guillaume, lapor BBC yang dikutip Rabu (19/6/2019).

Hujan Es Sebesar Bola Golf di Pantai

Hujan Es Batu
ilustrasi Foto Hujan Es (iStockphoto)

Sebelumnya, semua orang yang ada di pantai Siberia ini tiba-tiba berlarian ke sana ke mari mencari perlindungan. Sebab hujan yang turun disertai bulir es sebesar bola golf. Mengerikan! Mungkinkah itu serangan dari langit?

Dilansir dari Daily Mail, Selasa 15 Juli 2014, terjangan badai aneh itu terjadi pada salah satu hari terpanas di musim panas Siberia.

Angin kencang itu menghantam pantai berpasir di Novosibirsk pada Sabtu sore. Ketika ratusan orang sedang menyejukkan diri saat musim panas dengan berenang di Ob, sungai terpanjang kelima di dunia.

Dalam rekaman gambar yang telah tersebar di YouTube, adegannya begitu mengejutkan. Para pengunjung pantai yang sedang berjemur maupun berenang, berlarian ke tepian mencari tempat berteduh.

Angin kencang yang berhembus saat musim terpanas di Siberia itu menghantam pantai berpasir di Novosibirsk pada sore hari. Ketika ratusan orang sedang menyejukkan diri saat musim panas dengan berenang di Ob, sungai terpanjang kelima di dunia.

Sambil berteriak, mereka menutupi bagian kepala agar tak terluka terkena hantaman es yang turun dari langit dengan kekuatan cukup kencang.

Suara-suara benturan bulir-bulir es dengan atap payung maupun gubuk itu pun terdengar jelas. Handuk, tikar pantai dan barang-barang juga beterbang akibat tiupan angin kencang.

Pada cuplikan gambar cuaca aneh itu, diketahui suhu meningkat mencapai 37 derajat Celcius.

"Jika kita mati, aku mencintaimu," teriak pasangan lain sambil berlarian.

"Rasanya seperti dihantam oleh hujan peluru dari langit," ungkap salah satu pengujung pantai.  

"Itu adalah serangan dari langit," timpal yang lain.

Sementara puluhan pengujung pantai yang telah lebih dulu menyadari serangan dari langit itu, sudah berteduh di bawah payung besar dan gubuk-gubuk di sisi pantai. Suara-suara benturan bulir-bulir es dengan atap payung maupun gubuk itu pun terdengar jelas.

Tak hanya itu, handuk, tikar pantai dan barang-barang juga beterbang akibat tiupan angin kencang.

Pengunjung pantai lainnya mengatakan, tak ada tanda-tanda beberapa menit sebelum badai sebagai pertanda akan ada hujan deras disertai es.

Saksikan videonya di sini:

Hujan Es Sebesar Bola Golf Menerjang Istanbul

Hujan Es Batu
ilustrasi Foto Hujan Es (iStockphoto)

Badai musim panas parah di Istanbul yang mengakibatkan hujan lebat juga pernah memicu hujan es dan angin kencang, yang meruntuhkan pepohonan serta dinding batu.

Jalan-jalan di beberapa kota Turki juga banjir. Sementara tiga orang dilaporkan terluka.

Saluran televisi NTV yang dikutip dari The Guardian, Jumat 28 Juli 2017 melaporkan bahwa sebagian dinding batu yang mengelilingi sebuah kuburan untuk komunitas Kristen Armenia hancur akibat badai yang menerjang pada Kamis 27 Juli 2017 waktu setempat. Di lokasi itu, dua orang terluka.

Dari rekaman yang beredar, terlihat awak penyelamat dan warga saling membantu mencari orang-orang yang mungkin terjebak di bawah reruntuhan.

"Angin kencang juga menggulingkan sebuah derek besar yang menimpa tong minyak di sebuah pelabuhan dan menyebabkan ledakan serta api," lapor media pemerintah Turki, Anadolu Agency.

Setidaknya, satu orang terluka akibat kebakaran yang berhasil dikendalikan dengan cepat.

Sebuah depot kecil juga dilaporkan terbakar setelah tersambar petir.

Curah hujan yang deras mengganggu lalu lintas jam sibuk malam hari. Membuat para pengguna jalan terjebak di jalan yang tergenang banjir. Banyak jadwal penerbangan di bandara utama Istanbul pun mengalami penundaan akibat cuaca buruk tersebut, sementara beberapa pesawat yang hendak menuju ke lapangan udara itu dialihkan ke bandara lain.

Dalam rekaman NTV, terlihat orang-orang meninggalkan sebuah bus yang terdampar di underpass yang terendam banjir. Mereka berjalan menuju tempat yang aman melalui air yang mencapai batas pinggang.

Sedangkan batu-batu es seukuran bola golf yang melanda kawasan itu merusak beberapa jendela dan kaca depan mobil.

Pihak berwenang Turki untuk sementara menutup terowongan jalan Eurasia, yang menghubungkan sisi Asia dan Eropa Istanbul di bawah selat Bosphorus. Hal itu dilakukan sebagai tindakan pencegahan agar tak menelan korban jiwa.

Ini adalah kedua kalinya dalam 10 hari hujan deras menggenangi jalan-jalan di Istanbul dan menyebabkan malapetaka di kota metropolitan tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya