Topan Hagibis Picu Pertandingan Piala Dunia Rugby di Jepang Batal

Beberapa pertandingan rugby diprediksi batal akibat Topan Hagibis yang melanda tuan rumah piala dunia olahraga itu di Jepang, Kamis (10/10/2019).

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Okt 2019, 13:30 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2019, 13:30 WIB
Topan Hagibis
Topan Hagibis yang sedang mengarah ke Jepang. (NASA)

Liputan6.com, Jepang - Pertandingan Rugby antara Inggris versus Prancis telah dibatalkan akibat Topan Hagibis yang melanda Jepang, Kamis (10/10/2019). 

Topan Hagibis disebut sebagai salah satu yang terbesar pada tahun 2019 ini. Diperkirakan akan memporak-porandakan Tokyo serta wilayah di sekitarnya. 

Penyelenggara Rugby World Cup mengatakan pertandingan antara Skotlandia melawan Jepang dapat tetap bisa diselenggarakan seperti yang sudah dijadwalkan pada Minggu 13 Oktober 2019 mendatang.

Direktur turnamen, Alan Gilpin turut memberi komentar perihal pembatalan pertandingan rugby. 

"Keputusan untuk membatalkan tidak bisa dianggap enteng," kata Alan Gilpin. 

"Itu telah dibuat dengan kepentingan terbaik dari keselamatan sukarela tim, publik, dan turnamen sebagai prioritas berdasarkan saran ahli," tambah Alan.

Berdasarkan peraturan turnamen, dua tim akan diberi dua poin sebagai hasil imbang 0-0 dari pertandingan yang dibatalkan. 

Pembatalan dan Tinjauan Pertandingan

Ilustrasi bendera Jepang (AFP/Toru Yamanaka)
Ilustrasi bendera Jepang (AFP/Toru Yamanaka)

Beberapa pertandingan yang dijadwalkan dikhawatirkan batal karena situasi dan kondisi akibat badai topan yang melanda Jepang.

Pertandingan antara Inggris lawan Prancis, dan Selandia Baru lawan Italia dikhawatirkan batal pada Sabtu ini.

Sementara itu untuk pertandingan antara Irlandia lawan Samoa, dan Australia lawan Georgia direncanakan akan tetap bergulir sesuai jadwal.

Namun, keempat pertandingan akan yang berlangsung akan ditinjau kembali pada Minggu untuk melihat dampak kerusakan yang ditimbulkan Topan Hagibis.

Keputusan Bergulirnya Turnamen

Para Wanita Berkimono Hiasi Pembukaan Rugby World Cup 2019
Sejumlah wanita mengenakan kimono tampil selama upacara pembukaan Rugby World Cup Pool 2019 jelang pertandingan antara Rusia dan Jepang di Stadion Tokyo (20/9/2019). Turnamen Rugby ini pertama kalinya diadakan di Asia, dan di luar pusat persatuan rugby tradisional. (AFP Photo/Toshifumi Kitamura)

Topan Hagibis diprediksi akan hilang pada Minggu Pagi. Sementara itu, para petinggi turnamen akan melakukan tinjauan komprehensif.

Hal itu untuk melihat apakah empat pertandingan yang dijadwalkan dapat berjalan sesuai dengan rencana.  

Berdasarkan peraturan turnamen, batas waktu untuk keputusan akhir ada/tidaknya pertandingan adalah enam jam sebelum kick-off.

Alan Gilpin turut memberi pernyataan perihal tinjauan dan putusan atas pertandingan yang diselenggarakan.

"Kami terus meninjau pertandingan Minggu dan melakukan segala upaya untuk memastikan mereka dimainkan sesuai jadwal," kata Gilpin.

"Penilaian menyeluruh dari tempat-tempat akan berlangsung setelah topan telah berlalu sebelum keputusan akhir dibuat pada hari Minggu pagi,” kata Alan Gilpin. 

Gilpin menambahkan, penyelenggara Piala Dunia memandang "secara mendalam" pada rencana kontingensi. Melibatkan pemindahan atau pengaturan ulang pertandingan, sebelum memutuskan bahwa pertandingan tidak mungkin dilakukan karena alasan logistik dan keselamatan.

"Risiko ini terlalu menantang untuk memungkinkan kami memberikan pendekatan kontingensi yang adil dan konsisten untuk semua tim dan peserta," katanya.

"Yang penting untuk memberikan kepercayaan pada keselamatan penonton," tambah Alan Gilpin.

Terlepas dari itu, semua penonton yang telah membeli tiket berhak mendapat pengembalian uang penuh. Hal tersebut apabila terjadi pembatalan pertandingan yang diselenggarakan.

 

Reporter: Hugo Dimas

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya