Demi Gelar Olimpiade Tokyo, Jepang Target Vaksin Corona COVID-19 Kelar Juni 2021

Jepang menargetkan untuk menggunakan vaksin Corona COVID-19 pada Juni 2021, menurut pernyataan Menteri Kesehatan di negara sakura tersebut.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 06 Jun 2020, 11:19 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2020, 11:19 WIB
Warga Jepang Dihimbau Tidak Berkumpul Saat Menikmati Bunga Sakura
Seorang pria mengenakan masker melewati pohon sakura di taman Ueno, Tokyo, Jepang (12/3/2020). Di tengah kekhawatiran akan penyebaran virus corona COVID-19, Gubernur Tokyo Yuriko Koike menghimbau warga menghindari kerumunan saat pesta tradisional "hanami". (AFP/Philip Fong)

Liputan6.com, Tokyo- Menteri Kesehatan Jepang mengatakan pada Jumat 5 Juni 2020 bahwa Jepang bertujuan menargetkan untuk penggunaan vaksin Corona COVID-19 pada Juni 2021. Ketika negara tersebut berusaha untuk sepenuhnya siap menjadi tuan rumah Olimpiade Tokyo, yang awalnya direncanakan untuk musim panas tahun ini tetapi harus ditunda selama satu tahun akibat pandemi SARS-CoV-2.

Penyakit pernapasan dipicu Virus Corona COVID-19, yang sejauh ini telah menelan hampir 400.000 jiwa di seluruh dunia, membuat para pembuat obat di seluruh dunia berjuang mengembangkan pengobatan atau vaksin untuk virus tersebut.

"Kami akan mengamankan fasilitas produksi secara paralel dengan pengembangan vaksin yang dipercepat," ujar Menteri Kesehatan Jepang, Katsunobu Kato, kepada wartawan saat ia menguraikan rencana untuk membuat vaksin mulai digunakan pada akhir paruh pertama 2021.

Padahal biasanya, rencana untuk produksi vaksin sebenarnya disusun setelah keberhasilan pengembangan obat selesai. Demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (6/6/2020).

Saksikan Video Berikut Ini:

Produksi dan Distribusi Vaksin

Jam Sibuk Jepang
Sebuah lorong stasiun dipenuhi oleh para penumpang yang menggunakan masker selama jam sibuk di Tokyo, Selasa (26/5/2020). Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mencabut keadaan darurat pandemi virus corona di Tokyo dan empat wilayah lainnya pada Senin (25/5). (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bulan lalu, Kabinet Perdana Menteri Shinzo Abe menyetujui anggaran tambahan kedua di mana Pemerintah Jepang telah mengalokasikan 146 miliar yen (Sekitar Rp 18 triliun) untuk produksi dan distribusi vaksin. 

Shionogi dan AnGes merupakan salah satu perusahaan farmasi Jepang yang mengembangkan vaksin untuk Virus Corona.

Selain itu, Amerika Serikat juga dilaporkan sedang merencanakan uji klinis besar-besaran yang melibatkan 100.000 hingga 150.000 sukarelawan secara total, dengan tujuan memberikan vaksin yang efektif pada akhir tahun ini.

Walaupun Jepang belum mengalami lonjakan infeksi Virus Corona COVID-19 seperti yang terlihat di beberapa negara lain, Negeri Sakura telah melaporkan sekitar 17.000 kasus yang dikonfirmasi dan 900 kematian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya