Kucing Peliharaan Positif Corona COVID-19 di Inggris, Menular?

Kucing peliharaan di Inggris dinyatakan positif Virus Corona (COVID-19). Ini adalah pertama kalinya kucing dinyatakan positif SARS-CoV-2 di negara tersebut.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 29 Jul 2020, 09:27 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2020, 06:30 WIB
Ilustrasi anjing dan kucing
Ilustrasi anjing dan kucing (Dok.Unsplash/ Tran Mau Tri Tam)

Liputan6.com, Surrey - Seekor kucing peliharaan di Surrey, Inggris, dinyatakan positif Virus Corona (COVID-19). Ini adalah pertama kalinya kucing dinyatakan positif SARS-CoV-2 di negara tersebut. 

Kucing itu ikut tes laboratorium milik Badan Kesehatan Hewan dan Tanaman Weybridge di Addleston, Surrey. Tes dilakukan pada Rabu 22 Juli kemarin.

Lokasi Surrey berada tidak jauh dari ibu kota London. Pemerintah Inggris juga sudah mengkonfirmasi ada kucing yang tertular corona COVID-19.

Peliharaan yang kena SARS-CoV-2 disebut langka dan cepat sembuh.

"Tes-tes yang dilakukan oleh Badan Kesehatan Hewan dan Tanaman telah mengkofirmasi bahwa virus yang mengakibatkan COVID-19 telah terdeteksi pada kucing peliharaan di Inggris," ujar Kepala dokter hewan di Inggris, Christine Middlemiss, seperti diilansir Get Surrey, Rabu (29/7/2020).

"Ini adalah peristiwa yang sangat langka, hewan-hewan yang terdeteksi kena infeksi sampai sekarang hanya menunjukan gejala-gejala ringan dan sembuh dalam beberapa hari," lanjutnya.

Pemerintah belum melihat bukti bahwa kucing yang tertular bisa menularkan penyakit kepada pemiliknya. Ini juga berlaku ke hewan peliharaan jenis lain.

Situasi ini akan terus dimonitor oleh pemerintah Inggris dan pemilik hewan peliharaan akan diberi panduan untuk menyesuaikan dengan situasi terkini.

Sebelumnya, ada kasus harimau tertular Virus Corona di New York. Seekor anjing dan kucing di Hong Kong juga pernah tertular.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Satgas COVID-19 Minta Publik Figur Tak Sembarangan Sebut Corona Konspirasi

Gambar ilustrasi ini dengan izin dari National Institutes of Health pada 27 Februari 2020. Menunjukkan mikroskopis elektron transmisi SARS-CoV-2 juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus yang menyebabkan Corona COVID-19. (AFP/National Institutes of Health).
Gambar ilustrasi ini dengan izin dari National Institutes of Health pada 27 Februari 2020. Menunjukkan mikroskopis elektron transmisi SARS-CoV-2 juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus yang menyebabkan Corona COVID-19. (AFP/National Institutes of Health).

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito menegaskan COVID-19 bukan konsprirasi. COVID-19 betul-betul ada sehingga mengakibatkan 102.051 positif terinfeksi dan 4.901 orang meninggal di Indonesia.

"Perlu kami tegaskan bahwa COVID-19 bukan konspirasi. Seperti yang kita lihat bersama kasusnya semakin lama semakin mengingkat," ujarnya dalam konferensi pers Update Penanganan COVID-19 yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Selasa kemarin. 

Wiku menyebut, COVID-19 tidak hanya menggerogoti Indonesia tapi seluruh negara di dunia. Korbannya bukan hanya masyarakat biasa tapi juga tenaga kesehatan. Wiku berpesan, masyarakat jangan sampai lengah dalam menerapkan protokol kesehatan karena merebaknya isu COVID-19 hanya konspirasi.

"Kami mohon agar semua pihak melihat apa yang terjadi dan kita betul-betul menjaga keamanan dan keselamatan anggota keluarga," ucapnya. 

Dia meminta agar setiap tindakan dan ucapan yang dikeluarkan publik figur berdasarkan data dan informasi yang benar.

"Silakan bertanya kepada para pakar agar informasinya dapat disampaikan kepada masyarakat sehingga masyarakat bisa mengikutinya dengan baik," ucap dia. 

Wiku berharap, apa yang disampaikan publik figur harusnya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, bukan justru membawa bencana.  

"Karena pada prinsipnya, apa yang disampaikan harapannya tidak memberi bencana tapi dapat memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat yang mendengarnya," kata Wiku. 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya