Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran yang terjadi di California, Oregon dan negara bagian Washington telah membakar hampir wilayah seluas 22 hektar dan menewaskan sedikitnya 35 orang sejak awal Agustus.
Melansir BBC, Selasa (15/9/2020), Presiden Trump telah menepis kekhawatiran atas perubahan iklim dalam kunjungannya ke California yang dilanda kebakaran. Ia mengatakan kepada seorang pejabat di sana bahwa kondisi akan "mulai menjadi lebih dingin".
Skeptis perubahan iklim Trump menyalahkan krisis pada pengelolaan hutan yang buruk.
Advertisement
Sebelumnya pada hari Senin, calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden menyebut Trump sebagai "pembakar iklim".
Dia mengatakan pada sebuah peristiwa di Delaware bahwa empat tahun lagi lawannya di Gedung Putih akan melihat "lebih banyak lagi Amerika yang terbakar".
Selama kunjungannya ke Pantai Barat AS, Trump mengulangi argumennya bahwa pengelolaan hutan yang buruk harus disalahkan ketika ia bertemu dengan pejabat California yang terlibat dalam pertempuran melawan kebakaran hutan di sebuah perhentian dekat Sacramento, di pusat negara bagian.
Menolak permintaan seorang pejabat untuk tidak "mengabaikan ilmu pengetahuan" tentang perubahan iklim, Trump berkata: "Ini akan mulai menjadi lebih dingin, Anda hanya perlu melihat ... Menurut saya sains sebenarnya tidak tahu."
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Tepis Fakta Soal Perubahan Iklim
Ketika ditanya oleh seorang reporter di California apakah perubahan iklim merupakan faktor penyebab kebakaran hutan besar-besaran, Trump menjawab: "Saya pikir ini lebih merupakan situasi manajemen."
Dia mengklaim bahwa negara-negara lain belum menangani tingkat kebakaran hutan yang sama, meskipun terjadi kebakaran besar di Australia dan hutan hujan Amazon dalam beberapa tahun terakhir yang oleh para ahli dikaitkan dengan perubahan iklim.
"Mereka tidak punya masalah seperti ini," katanya. "Mereka memiliki pohon yang sangat eksplosif, tetapi mereka tidak memiliki masalah seperti ini."
Dia menambahkan: "Ketika Anda masuk ke dalam perubahan iklim, apakah India akan mengubah caranya? Dan apakah China akan mengubah caranya? Dan Rusia? Apakah Rusia akan mengubah caranya?"
Advertisement