Ukraina Incar Status UNESCO untuk Situs Bencana Nuklir Chernobyl

Lebih dari tiga dekade setelah bencana nuklir Chernobyl memaksa ribuan orang dievakuasi, masuknya pengunjung ke daerah itu telah mendorong pejabat Ukraina untuk mencari status resmi dari UNESCO.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 14 Des 2020, 09:57 WIB
Diterbitkan 14 Des 2020, 09:57 WIB
Chernobyl (AP)
Chernobyl (AP)

Liputan6.com, Chernobyl - Dijuluki sebagai kota hantu. Kawasan Chernobyl di Ukraina begitu 'membeku' waktu berpuluh-puluh tahun sejak kecelakaan nuklir terburuk di dunia pada tahun 1986.

Lebih dari tiga dekade setelah bencana nuklir Chernobyl memaksa ribuan orang dievakuasi, masuknya pengunjung ke daerah itu telah mendorong para pejabat untuk mencari status resmi dari UNESCO.

"Zona Chernobyl sudah menjadi landmark terkenal di dunia," kata pemandu Maksym Polivko kepada AFP.

"Tapi hari ini daerah ini tidak memiliki status resmi," kata pria berusia 38 tahun itu tentang zona pengecualian di mana satwa liar yang tumbuh subur mengambil alih blok menara, toko, dan gedung resmi era Soviet yang sepi.

Kondisi ini membentuk inisiatif pemerintah untuk memasukkan daerah itu dalam daftar warisan UNESCO bersama landmark seperti Taj Mahal India atau Stonehenge di Inggris, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (14/12/2020).

Para pejabat berharap pengakuan dari badan kebudayaan PBB akan meningkatkan situs tersebut sebagai objek wisata dan pada gilirannya meningkatkan upaya untuk melestarikan bangunan tua di sekitarnya.

Ledakan di reaktor keempat di pembangkit listrik tenaga nuklir pada bulan April 1986 di Chernobyl menyebabkan wilayah Ukraina dan negara tetangga Belarusia terkontaminasi parah dan menyebabkan pembentukan zona pengecualian kira-kira seukuran Luksemburg.

Saksikan Video Berikut Ini:

Diprediksi Tak Aman 24 Ribu Tahun

Bencana (0)
Bekas lokasi bencana ledakan reaktor nuklir Chernobyl. (Sumber globalnews.ca)

Otoritas Ukraina mengatakan mungkin tidak aman bagi manusia untuk tinggal di zona eksklusi selama 24.000 tahun lagi. Sementara itu, tempat ini telah menjadi surga bagi satwa liar dengan rusa dan rusa yang berkeliaran di hutan di dekatnya.

Banyak desa dan kota yang dihuni oleh ratusan ribu orang ditinggalkan setelah bencana, namun lebih dari 100 orang lanjut usia tinggal di daerah tersebut meskipun ada ancaman radiasi.

Di Pripyat, kota hantu yang berjarak beberapa kilometer dari pabrik Chernobyl, kamar-kamar di blok pemukiman yang menakutkan ditumpuk dengan barang-barang bekas penghuni.

Pemerintah akan mengusulkan objek tertentu di zona itu sebagai situs warisan sebelum Maret 2020, tetapi keputusan akhir bisa datang paling lambat 2023.

Setelah ledakan pada 1986, tiga reaktor lainnya di Chernobyl terus menghasilkan listrik hingga stasiun akhirnya ditutup pada 2000. Ukraina akan menandai peringatan 20 tahun penutupan pada 15 Desember mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya