Dubes Inggris Owen Jenkins Ajak NU dan Muhammadiyah Bahas Kerja Sama Perubahan Iklim

Duta Besar Inggris Owen Jenkins, bertemu dengan NU dan Muhammadiyah secara terpisah minggu ini untuk membicarakan kerjasama menuju KTT Perubahan Iklim COP26.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 08 Jan 2021, 20:34 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2021, 19:26 WIB
Duta Besar Inggris Owen Jenkins, bertemu dengan NU dan Muhammadiyah secara terpisah minggu ini untuk membicarakan kerjasama menuju KTT Perubahan Iklim COP26 (Kedubes Inggris)
Duta Besar Inggris Owen Jenkins, bertemu dengan NU dan Muhammadiyah secara terpisah minggu ini untuk membicarakan kerjasama menuju KTT Perubahan Iklim COP26 (Kedubes Inggris)

Liputan6.com, Jakarta - Menurut pemerintah Inggris, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah adalah suara penting dari Islam yang percaya diri, toleran dan memiliki orientasi ke luar.

Kedua organisasi ini telah memberikan kontribusi yang signifikan di panggung dunia, meningkatkan reputasi Indonesia sebagai negara yang saling menghargai, negara dengan toleransi dan demokrasi.

Duta Besar Inggris Owen Jenkins, bersama dengan Kuasa Usaha Kedutaan Besar Italia, bertemu dengan NU dan Muhammadiyah secara terpisah minggu ini untuk membicarakan kerjasama menuju KTT Perubahan Iklim COP26 tahun ini yang akan diselenggarakan secara bersama-sama oleh Inggris dan Italia.

Duta Besar Owen Jenkins mendorong kedua organisasi tersebut untuk menerima undangan dari Sri Paus untuk bergabung dalam pertemuan puncak para pemimpin agama dunia pada 4 Oktober 2021 di Roma, demikian disampaikan dalam rilis yang diterima Liputan6.com dari Kedubes Inggris, Jumat (8/1/2021).

Sri Paus akan menyelenggarakan pertemuan dengan para pemimpin agama di dunia untuk membahas tugas dan peran penting agama dalam perang melawan Perubahan Iklim.

Acara Pemimpin Iman tersebut diselenggarakan oleh Tahta Suci Vatikan (Holy See) , Kedutaan Besar Inggris untuk Tahta Suci Vatikan dan Kedutaan Besar Italia untuk Tahta Suci Vatikan.

Sri Paus mengatakan bahwa para pemimpin agama perlu menjadi "penyebar harapan" tentang Perubahan Iklim, dan memberikan contoh kepada orang lain: "Mari kita bersaksi kepada komunitas agama serta masyarakat kita, di mana kita hidup: Persatuan, solidaritas dan persaudaraan, untuk memperbaiki 'rumah bersama' karena kita semua adalah sebuah keluarga besar”.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins mengatakan: "Dua pertemuan di minggu yang sama - dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah - sangat penting bagi saya."

"Peran kedua organisasi ini akan berdampak sangat signifikan jika mereka dengan sepenuh hati menyuarakan dukungan dalam perang melawan perubahan iklim."

Menurutnya juga, semua agama besar di dunia mencatat kewajiban moral umat manusia untuk melindungi ciptaan Tuhan - keindahan alam yang yang sangat kita nikmati, dan juga kita manfaatkan.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

Butuh Peran Global

Ilustrasi perubahan iklim
Ilustrasi perubahan iklim (AFP)

Mengatasi perubahan iklim membutuhkan upaya global seluruh masyarakat dan organisasi keagamaan memiliki peran yang sangat penting dalam isu ini.

"Saya ingin sekali melihat NU dan Muhammadiyah berpartisipasi dalam KTT ini di Roma pada 4 Oktober dan pada COP26 pada 1-12 November di Glasgow."

"Saya sangat senang karena kedua organisasi tersebut telah menyatakan antusiasme mereka. Kedua organisasi ini sudah memiliki kegiatan-kegiatan yang sangat bagus untuk membantu pelestarian lingkungan."

"Saya akan senang jika mereka terlibat dan berdiskusi dengan para anggotanya tentang langkah ke depan menuju kontribusi 'Nol Bersih' untuk Perubahan Iklim, dan mendorong lebih banyak orang Indonesia untuk mengambil tindakan dalam melindungi planet kita."

Selain masalah iklim, pihak tersebut juga membahas pentingnya menangani ekstremisme, meningkatkan toleransi dan manfaat dari sebuah hubungan antaragama yang kuat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya