Liputan6.com, Kuala Lumpur - Malaysia melaporkan rekor tertinggi dalam kasus baru Virus Corona COVID-19.
Dilansir Channel News Asia, Kamis (20/5/2021) negara itu melaporkan 6.075 kasus baru COVID-19 pada Rabu 19Â Mei 2021, di tengah upaya menangani gelombang ketiga infeksi.
Baca Juga
Ini adalah pertama kalinya kasus harian COVID-19 di Malaysia telah menembus angka 6.000 - rekor sebelumnya tercatat 5.728 infeksi pada 30 Januari 2021, menurut Kementerian Kesehatan Malaysia.
Advertisement
Sebagian besar kasus baru COVID-19 di Malaysia berada di wilayah Lembah Klang: 2.251 di Selangor dan 660 di Kuala Lumpur.
Ada juga 699 kasus baru di Johor, 445 di Kedah, dan 441 di Kelantan.
Sementara di Sarawak dan Penang, masing-masing melaporkan 323 dan 183 kasus.
Hanya tiga kasus COVID-19 yang dilaporkan pada Rabu (19/5) merupakan infeksi impor - Sisanya merupakan infeksi lokal.Â
Ada juga 46 kematian baru karena COVID-19 di Malaysia, menjadikan total kematian di negara itu sebanyak 2.040 jiwa.
Penambahan ini dilaporkan hanya satu hari setelah Malaysia mencatat rekor 47 kematian baru akibat Virus Corona COVID-19.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Total Kasus COVID-19 di Malaysia Sebanyak 85.496
Saat ini ada 559 pasien COVID-19 di Malaysia yang dirawat di unit perawatan intensif.
Ini adalah jumlah pasien kritis tertinggi di Malaysia hingga saat ini, kata Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah dalam laporan hariannya. Dari jumlah tersebut, 303 membutuhkan bantuan pernapasan.
22 cluster baru COVID-19 diidentifikasi, juga rekor harian baru. 8 dari kasus berasal dari tempat kerja sementara 7 orang lainnya adalah masyarakat lokal.
Adapun 6 klaster terkait dengan pertemuan keagamaan dan 1 klaster terkait dengan lembaga pendidikan.
Malaysia sekarang memiliki total 516 klaster COVID-19.Â
Hingga Rabu (19/5), Malaysia telah melaporkan total 485.496 infeksi COVID-19, dengan 47.340 di antaranya saat ini diklasifikasikan sebagai kasus aktif.
Otoritas kesehatan negara itu dalam beberapa hari terakhir telah mengimbau masyarakat untuk tetap tinggal di rumah dan meminimalkan aktivitas luar ruangan yang tidak penting.
"Dokter kami menyuarakan ketidakberdayaan dan frustrasi mereka, (dan sedang) berjuang untuk mengamankan tempat tidur ICU untuk pasien mereka di saat-saat yang belum pernah terjadi sebelumnya," ungkap Dr. Noor Hisham via Twitter pada 16 Mei.
Advertisement