Asal Usul Aurora Borealis Terkuak, Ini yang Ditemukan Ilmuwan

Tidak terpecahkan selama berabad-abad, kini para ilmuwan mengetahui asal usul dari cahaya utara.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Jun 2021, 19:40 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2021, 19:40 WIB
Aurora Borealis
Aurora Borealis. (Mariana SUAREZ/AFP)

Liputan6.com, Los Angeles - Aurora Borealis, atau northeen lights atau cahaya utara, dapat dengan mudah digambarkan sebagai pertunjukan cahaya terbesar di Bumi.

Sebuah fenomena eksklusif untuk garis lintang yang lebih tinggi telah membuat para ilmuwan kagum serta heran selama berabad-abad.

Dikutip dari CNN, Selasa (8/6/2021), banyak spekulasi yang terbentuk mengenai penyebab cahaya utara tersebut -- tetapi tidak ada yang pernah terbukti.

Namun, temuan baru-baru ini mengubah hal tersebut.

Hasil dari Penelitian

Aurora Borealis
Aurora Borealis. (AFP/Olivier Morin)

Sekelompok fisikawan dari University of Iowa akhirnya membuktikan bahwa "aurora paling cemerlang dihasilkan oleh gelombang elektromagnetik yang kuat selama badai geomagnetik" menurut sebuah studi yang baru dirilis.

Studi menunjukkan bahwa fenomena ini, juga dikenal sebagai gelombang Alfven, mempecepat elektron menuju Bumi, menyebabkan partikel menghasilkan pertunjukan cahaya yang kita sekarang kenal sebagai cahaya utara.

"Pengukuran mengungkapkan populasi kecil elektron ini mengalami 'percepatan resonansi' oleh medan listrik gelombang Alfven, mirip dengan peselancar yang menangkap gelombang dan terus dipercepat saat peselancar bergerak bersama gelombang," kata Greg Howes, profesor di Departemen Fisika dan Astronomi di University of Iowa dan rekan penulis studi ini.

Para ilmuwan telah memahami selama beberapa dekade bagaimana arurora kemungkinan besar dibuat, tetapi mereka sekarang telah mensimulasikannya, untuk pertam kalinya, di laboratorium di Larga Plasma Device (LPD) di fasilitasnya di UCLA.

Para ilmuwan menggunakan ruang sepanjang 20 meter untuk menciptakan kembali medan magnet bumi menggunakan kumparan medan yang kuat pada LPD UCLA.

Di dalam ruangan, para ilmuwan menghasilkan plasma yang mirip dengan apa yang ada di ruang angkasa dekat Bumi.

"Menggunakan antena yang dirancang khusus, kami meluncurkan gelombang Alfven ke bawah mesin, seperti menggoyangkan selang taman ke atas dan ke bawah dengan cepat, dan menyaksikan gelombang berjalan di sepanjang selang," kata Howes.

"Eksperimen ini memungkinkan kita membuat pengukuran kunci yang menunjukkan bahwa pengukuran dan teori ruang memang menjelaskan cara utama di mana aurora diciptakan," kata Craig Kletzing.

 

Reporter: Paquita Gadin

Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker

Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker
Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya