20 Tahun 9/11, Bendera Taliban Kini Berkibar di Istana Presiden Afghanistan

Pengibaran panji-panji Taliban di Istana Presiden Afghanistan bertepatan ketika Amerika Serikat dan dunia menandai peringatan 20 tahun serangan 9/11.

oleh Hariz Barak diperbarui 12 Sep 2021, 12:01 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2021, 12:01 WIB
FOTO: Taliban Duduki Istana Kepresidenan Afghanistan
Pejuang Taliban menguasai Istana Kepresidenan Afghanistan di Kabul, Afghanistan, Minggu (15/8/2021). Taliban menduduki Istana Kepresidenan Afghanistan dengan puluhan anggota bersenjatanya. (AP Photo/Zabi Karimi)

Liputan6.com, Kabul - Seorang pejabat Taliban mengatakan bahwa kelompok itu mengibarkan bendera mereka di atas istana kepresidenan Afghanistan dalam sebuah upacara singkat pada hari Sabtu 11 September 2021.

Pengibaran panji-panji Taliban itu bertepatan ketika Amerika Serikat dan dunia menandai peringatan 20 tahun serangan 9/11, demikian seperti dikutip dari AP, Minggu (12/9/2021).

Peringatan tonggak sejarah itu terjadi hanya beberapa minggu setelah penarikan AS yang kacau dari Afghanistan dan kembali berkuasanya Taliban, faksi yang melindungi jaringan teror al-Qaida yang didirikan oleh Osama bin Laden yang melakukan serangan ke tanah Amerika 20 tahun lalu.

Perdana Menteri baru Taliban Mohammad Hasan Akhund mengibarkan bendera dalam sebuah upacara pada pukul 11 waktu setempat untuk menandai dimulainya pekerjaan resmi oleh 33 anggota pemerintah sementara Taliban, kata Ahmadullahh Muttaqi, kepala multimedia komisi budaya kelompok itu.

Sebelumnya, pejabat Taliban lainnya mengatakan bendera hitam putih milisi agama pertama kali dikibarkan di istana pada Jumat 10 September 2021. Kelompok militan itu juga telah melukis spanduk mereka di gerbang masuk ke gedung Kedutaan Besar AS.

AS menandai 20 tahun serangan 9/11 dengan peringatan di World Trade Center New York, Pentagon dan sebuah lapangan dekat Shanksville, Pennsylvania --ketiganya merupakan lokasi serangan mematikan yang melibatkan pembajakan pesawat pada 2001.

20 Tahun 9/11, Joe Biden: Kami Tak Akan Berhenti Buru Teroris yang Sakiti AS

Potret Pasukan Khusus Taliban
Pasukan khusus Taliban tiba di dalam Bandara Internasional Hamid Karzai setelah penarikan militer AS, di Kabul, Afghanistan, Selasa (31/8/2021). Taliban menguasai penuh bandara internasional Kabul pada Selasa, setelah pesawat AS meninggalkannya landasan pacu. (AP Photo/Khwaja Tawfiq Sediqi)

Presiden AS Joe Biden memberikan penghormatan kepada para korban serangan teror 11 September dalam pidato video singkat pada hari Jumat 10 September 2021. Menjelang peringatan 20 tahun serangan, Biden mengatakan bahwa "pelajaran utama" 9/11 adalah, persatuan nasional merupakan kekuatan terbesar Amerika.

"Kami melihat kepahlawanan di mana-mana, di tempat-tempat yang diharapkan dan tidak terduga," kata Biden dalam video berdurasi enam menit yang dirilis oleh Gedung Putih pada malam peringatan serangan, dikutip dari CNN, Sabtu (11/9/2021).

"Kami juga melihat sesuatu yang terlalu langka: rasa persatuan nasional yang sejati. Kesatuan dan ketahanan - kapasitas untuk pulih dan memperbaiki dalam menghadapi trauma. Kesatuan dalam pelayanan - generasi 9/11 melangkah untuk melayani dan melindungi dalam menghadapi teror untuk membuat para teroris bertanggung jawab, untuk menunjukkan kepada semua orang yang ingin menyakiti Amerika bahwa kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar. Itu tidak akan pernah berhenti, hari ini, besok, selamanya, dari melindungi Amerika."

Video, yang dirilis oleh Gedung Putih pada Jumat malam, diperkirakan akan menjadi satu-satunya pidato utama yang akan disampaikan Biden untuk peringatan serangan itu.

Pada hari Sabtu, Joe Biden dijadwalkan mengunjungi ketiga lokasi serangan – Lower Manhattan, sebuah lapangan di Pennsylvania dan Pentagon. Mantan Presiden George W. Bush dan Barack Obama juga akan berpartisipasi.

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya