Mantan Presiden Korsel Roh Tae-woo Meninggal, Tokoh Insiden Berdarah Gwangju

Roh Tae-woo menjadi presiden setelah mengambil peran di demokratisasi Korea Selatan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 26 Okt 2021, 15:49 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2021, 15:40 WIB
Mantan Presiden Korsel, Roh Tae-woo, bersama Ibu Negara Kim Ok-sook.
Mantan Presiden Korsel, Roh Tae-woo, bersama Ibu Negara Kim Ok-sook. Dok: Yonhap via AP File

Liputan6.com, Seoul - Mantan Presiden Korea Selatan (Korsel) Roh Tae-woo meninggal dunia pada usia 88 tahun. Ia menjadi presiden pada 1988-1993.

Menurut laporan Yonhap, Selasa (26/10/2021), Roh Tae-woo belakangan ini dilarikan ke rumah sakit karena kesehatan yang terus menurun, namun kondisinya tak kunjung pulih.

Roh Tae-woo dulunya merupakan jenderal militer yang membantu kudeta militer 1979 bersama Chun Doo-hwan. Kudeta terjadi usai adanya kekosongan kekuasaan usai kematian Presiden Park Chung-hee yang otoriter.

Selain itu, Roh Tae-woo pernah terlibat dalam Peristiwa Gwangju yang berdarah pada 1980.

Meski demikian, ia terpilih menjadi presiden Korea Selatan pada 1988 setelah berjanji melakukan reformasi. Ketika menjadi presiden, Korsel juga menjadi tuan rumah Olimpiade Seoul 1988.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Militer dengan Nuansa Sipil

Ilustrasi bendera Korea Selatan
Ilustrasi Korea Selatan (iStock)

Roh Tae-woo adalah presiden pertama Korea Selatan yang terpilih secara langsung. Terpilinya Presiden Roh menjadi tanda dimulainya era baru di Korea Selatan.

Yonhap menyebut Presiden Roh memiliki slogan "era rakyat biasa."

Ia juga disebut berperan dalam menjalin hubungan dengan negara-negara sosialis, serta dengan Uni Soviet pada 1990 dan dua tahun kemudian berdiplomasi dengan China.

Pada 1996, Chun didakwa korupsi serta terjerat kasus akibat perannya di Gwangju. Namun, ia diberikan grasi pada 1997.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya