WHO Bangun Pusat Trauma di Distrik Terpencil Afghanistan

Pembangunan pusat trauma Afghanistan ini mendapat dukungan dari Komisi Perlindungan Sipil dan Bantuan Kemanusiaan Uni Eropa.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 09 Des 2021, 16:39 WIB
Diterbitkan 09 Des 2021, 16:39 WIB
Desa di Afghanistan Dilanda Kekeringan Terparah dalam Beberapa Dekade
Hajji Wali Jan (66) membawa wadah plastik untuk air dalam perjalanan ke rumahnya di desa Kamar Kalagh di luar Herat, pada 26 November 2021. Kekeringan Afghanistan, yang terburuk dalam beberapa dekade, kini memasuki tahun kedua, diperburuk oleh perubahan iklim. (AP Photo/Petros Giannakouris)

Liputan6.com, Kandahar - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memulai pembangunan pusat trauma baru di sebuah distrik terpencil di provinsi selatan Afghanistan bernama Kandahar.

Dikutip dari laman Xinhua, Kamis (9/12/2021) sebagai bagian dari upaya untuk memperluas layanan trauma di seluruh Afghanistan, WHO telah memulai pembangunan unit perawatan trauma (TCU) baru di distrik Spin Boldak.

Pembangunan ini juga mendapat dukungan dari Komisi Perlindungan Sipil dan Bantuan Kemanusiaan Uni Eropa, kata badan tersebut dalam sebuah cuitan di Twitter.

Pembangunan gedung TCU akan selesai dalam tiga setengah bulan, kata badan tersebut. WHO mendukung 130 TCU di seluruh negara Asia yang dilanda perang.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Warga Afghanistan Makin Sulit Makan

Desa di Afghanistan Dilanda Kekeringan Terparah dalam Beberapa Dekade
Seorang anak mendorong gerobak untuk mengambil air dari kolam yang tergenang, sekitar 3 km dari rumah di desa Kamar Kalagh, Herat pada 26 November 2021. Kekeringan Afghanistan, yang terburuk dalam beberapa dekade, kini memasuki tahun kedua, diperburuk oleh perubahan iklim. (AP/Petros Giannakouris)

Afghanistan sedang dilanda berbagai krisis kesehatan yang semakin memburuk secara progresif.

Tak hanya kesehatan saja, negara ini turut mengalami keruntuhan ekonomi dan kelaparan, kata Alexander Matheou Direktur Regional Asia-Pasifik untuk Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC).

Awal musim dingin hanya akan meningkatkan rasa sakit bagi warga Afghanistan dan mendorong beberapa orang lebih dekat ke bencana, kata Alexander Matheou.

"Tetap hangat dan meletakkan makanan di atas meja sekarang lebih sulit dari sebelumnya. Dan jika Anda jatuh sakit, kemungkinan besar Anda akan kesulitan dalam mencoba mengakses perawatan kesehatan," katanya dalam wawancara dengan The Associated Press di akhir kunjungan ke Afghanistan.

"Bagi orang yang sudah rentan, mereka akan menjadi lebih rentan. Untuk orang yang sudah dalam kondisi kritis, itu bisa menjadi mematikan," tambah Matheou.

Infografis Taliban Rebut Kabul, Afghanistan Genting

Infografis Taliban Rebut Kabul, Afghanistan Genting. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Taliban Rebut Kabul, Afghanistan Genting. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya