Liputan6.com, Antananarivo - Korban tewas akibat Topan Batsirai di Madagaskar naik menjadi 80 dari yang dilaporkan sebelumnya 29, badan bantuan bencana negara mengatakan pada Rabu (9 Februari) ketika informasi terus disaring dari daerah-daerah dari negara itu yang terkena dampak parah.
Topan itu menghantam pulau besar di Samudera Hindia pada Sabtu malam, merobohkan rumah-rumah dan saluran listrik saat menghantam pantai tenggara sampai pindah pada Minggu malam, menyebabkan 91.000 pemukiman hancur atau rusak. Demikian seperti dilaporkan laman Channel News Asia, Kamis (10/2/2021).
Badan bantuan bencana mengatakan bahwa 60 kematian terjadi di satu daerah, distrik Ikongo di tenggara Madagaskar.
Advertisement
Dilaporkan bahwa pihak berwenang masih mengumpulkan rincian tentang apa yang terjadi di Ikongo.
Seorang anggota parlemen yang mewakili distrik itu sebelumnya mengatakan jumlah korban tewas tinggi di sana, dan sebagian besar korban tenggelam atau tertimpa reruntuhan ketika rumah mereka ambruk.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Topan Batsirai
Batsirai adalah badai destruktif kedua di Madagaskar dalam dua minggu, setelah Topan Ana menewaskan 55 orang dan membuat 130.000 orang mengungsi di daerah lain di negara itu, lebih jauh ke utara.
Negara kepulauan itu, yang berpenduduk hampir 30 juta, sudah berjuang dengan kekurangan pangan di selatan, akibat dari kekeringan yang parah dan berkepanjangan.
Program Pangan Dunia mengatakan Batsirai telah memperburuk situasi dengan menghancurkan tanaman padi, buah-buahan dan sayuran yang akan panen dua minggu lagi.
Topan tersebut menyebabkan banjir yang meluas dan membuat 12 jalan dan 14 jembatan tidak dapat dilalui, memotong beberapa daerah yang terkena dampak terburuk dan menghambat upaya untuk memberikan bantuan kepada masyarakat setempat.
Advertisement