Menlu AS Sebut Risiko Invasi Rusia ke Ukraina Cukup Tinggi

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan risiko aksi militer Rusia terkait Ukraina cukup tinggi.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Feb 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2022, 18:00 WIB
Senat Amerika Serikat telah mengukuhkan Antony Blinken sebagai Menteri Luar Negeri AS pada Selasa (26/1/2021). (Photo credit: Alex Edelman/POOL/AFP/File)
Senat Amerika Serikat telah mengukuhkan Antony Blinken sebagai Menteri Luar Negeri AS pada Selasa (26/1/2021). (Photo credit: Alex Edelman/POOL/AFP/File)

Liputan6.com, Honolulu - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan pada Sabtu 12 Februari 2022 bahwa risiko aksi militer Rusia di Ukraina sangat tinggi dan segera membenarkan kepergian banyak staf di kedutaan AS di Kiev, yang diumumkan Departemen Luar Negeri lebih awal.

"Kami memerintahkan keberangkatan sebagian besar orang Amerika yang masih berada di kedutaan AS di Kiev. Risiko aksi militer Rusia cukup tinggi dan ancamannya cukup dekat sehingga keberangkatan itu adalah hal yang bijaksana untuk dilakukan," kata Blinken pada konferensi pers di Honolulu sebagaimana diwartakan Reuters, dikutip dari Antara (13/2/2022).

Sebagian besar staf kedutaan diperintahkan untuk segera meninggalkan Ukraina karena ancaman invasi oleh Rusia. Deplu AS mengatakan tampaknya semakin mungkin bahwa situasinya menuju "semacam konflik aktif."

Situasi ini menambah seruan Departemen Luar Negeri awal pekan ini agar warga negara AS segera meninggalkan Ukraina.

 

Penempatan 100 Ribu Tentara Rusia Jadi Tanda Invasi

FOTO: Latihan Militer Rusia di Tengah Ketegangan dengan Ukraina
Sejumlah tentara Rusia mengambil bagian dalam latihan di lapangan tembak Kadamovskiy, Rostov, Rusia, 10 Desember 2021. Konsentrasi pasukan Rusia dekat Ukraina telah menimbulkan kekhawatiran Ukraina dan Barat tentang kemungkinan invasi yang dibantah Moskow. (AP Photo)

Peringatan AS bahwa penempatan lebih dari 100.000 tentara Rusia di perbatasan Ukraina dapat menandakan invasi menjadi semakin meningkat mendesak dalam beberapa hari terakhir. Moskow telah membantah rencananya untuk menyerang, mencap peringatan AS sebagai "histeria" dan mengatakan pihaknya memiliki masalah keamanan sendiri atas apa yang disebut agresi oleh sekutu NATO.

Berbicara setelah bertemu dengan rekan-rekannya dari Jepang dan Korea Selatan, Blinken menegaskan kembali bahwa solusi diplomatik tetap memungkinkan dan cara untuk mengejarnya adalah dengan menurunkan eskalasi Moskow.

"Jalan diplomatik tetap terbuka. Cara Moskow menunjukkan bahwa ia ingin menempuh jalan itu sederhana. Konflik harus mereda, bukan meningkat," kata Blinken.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya