Uni Eropa Sepakat Larang 90 Persen Impor Minyak Rusia

Uni Eropa menyetujui larangan yang mempengaruhi semua ekspor minyak Rusia melalui laut ke UE

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jun 2022, 08:30 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2022, 08:30 WIB
Ilustrasi bendera Uni Eropa (AFP Photo)
Ilustrasi bendera Uni Eropa (AFP Photo)

Liputan6.com, Brussel - Dalam upaya paling besar untuk menghukum Rusia atas serangannya di Ukraina, Uni Eropa setuju untuk melarang sebagian besar impor minyak Rusia setelah perundingan tegang yang menguji seberapa jauh blok itu bersedia untuk mengucilkan Moskow.

Dalam langkah yang tidak terpikirkan beberapa bulan lalu, para pemimpin Uni Eropa hari Senin malam setuju untuk memotong sekitar 90% dari semua impor minyak Rusia dalam enam bulan ke depan, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Kamis (2/6/2022).

Uni Eropa menyetujui larangan yang mempengaruhi semua ekspor minyak Rusia melalui laut ke UE, tetapi tidak melalui jalur pipa utama ke beberapa negara Eropa Tengah dan Timur termasuk Hongaria. UE belum memberlakukan embargo terhadap gas Rusia.

Para pemimpin Uni Eropa hari Selasa (31/5) memusatkan perhatian pada bagaimana membantu Ukraina mengekspor jutaan ton biji-bijian yang terhambat oleh perang.

Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengatakan bahwa negara-negara UE membentuk dan sedang melakukan jalur solidaritas yang akan memungkinkan mereka mengekspor sebagian gandum itu melalui jalur darat dan kereta api menuju pelabuhan Uni Eropa.

"Khusus gas kini kami membentuk satuan tugas bersama untuk pembelian gas bersama, karena kekuatan pasar dari seluruh 27 negara anggota di Uni Eropa jauh lebih besar daripada setiap negara anggota dan kami akan mencapai kondisi yang lebih baik," ujar von der Leyen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rusia Diklaim Harus Bertanggung Jawab Penuh

Tentara Rusia Kuasai Pembangkit Listrik Luhansk Ukraina
Tentara Rusia menjaga pembangkit listrik Luhansk di kota Shchastya (13/4/2022). Pabrik menghentikan pekerjaan pada 21 Februari 2022, kepala Administrasi Daerah Luhansk Serhiy Haidai menyatakan ini karena penembakan oleh pasukan separatis Rusia di Donbas. (AFP/Alexander Nemenov)

Von der Leyen juga mengatakan, Rusia bertanggung jawab penuh atas krisis pangan dunia. Ia menambahkan, bahwa mereka tidak hanya memblok ekspor gandum Ukraina, tetapi juga membom gudang gandum dan ladang di mana Ukraina bisa memperoleh panen jagung berikutnya.

Para pemimpin Ukraina telah lama menyerukan larangan terhadap impor minyak Rusia guna menghalangi pendapatan Rusia yang dapat digunakan untuk mendanai upaya perangnya. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengulangi seruannya sewaktu ia berbicara kepada para pemimpin Uni Eropa Senin pagi.

Digabungkan dengan janji dari negara-negara seperti Jerman untuk secara bertahap menghentikan impor minyak Rusia, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan kesepakatan itu “efektif akan memangkas sekitar 90% impor minyak dari Rusia ke Uni Eropa pada akhir tahun.”

Bagian lain dari paket sanksi Eropa mencakup pembekuan aset dan larangan perjalanan terhadap individu-individu, dan mengeluarkan bank terbesar Rusia, Sberbank, dari sistem transfer finansial global SWIFT. Uni Eropa juga melarang tiga badan penyiaran pemerintah Rusia mendistribusikan konten di negara-negara Uni Eropa.

Para pemimpin Uni Eropa juga sepakat untuk memberi Ukraina bantuan $9,7 miliar bagi upaya rekonstruksi dan ekonomi negara itu.

Uni Eropa Lanjutkan Rencana Hentikan Impor Energi Rusia

Presiden Komisi Eropa di Uni Eropa: Ursula von der Leyen. Dok: Twitter Ursula von der Leyen @vonderleyen
Presiden Komisi Eropa di Uni Eropa: Ursula von der Leyen. Dok: Twitter Ursula von der Leyen @vonderleyen

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen hari Rabu (18/5) mengatakan blok itu mulai mewujudkan ambisi untuk menjadi independen dari bahan bakar fosil Rusia ke “tingkat yang lain”, ketika ia mengumumkan rencana paket energi bernilai hampir 300 miliar euro atau sekitar 315 miliar dolar Amerika.

Inisiatif investasi Komisi Eropa itu dimaksudkan untuk membantu negara-negara Uni Eropa mulai berhenti menggunakan bahan bakar fosil Rusia tahun ini.

Inisiatif itu juga mencakup proposal untuk penggunaan bahan bakar yang lebih efesien dan peluncuran energi terbarukan yang lebih cepat, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Jumat (19/5/2022).

Tujuannya adalah mengambilalih pendapatan Rusia dari sektor energi yang bernilai puluhan miliar dan memperkuat kebijakan iklim Uni Eropa sesuai “Kesepakatan Hijau Eropa.”

“Hari ini kita melaksanakan ambisi kita ke tingkat lain untuk memastikan agar kita menjadi independen dari bahan bakar fossil Rusia sesegera mungkin. Semua bentuk pendekatan ini : REPowerEU. Jadi REPowerUI ini yang akan membantu kita menghemat lebih banyak energi, mempercepat penghapusan secara bertahap, dan yang terpenting adalah untuk memulai investasi pada skala baru. Jadi menurut saya ini akan mempercepat European Green Deal kami,” paparnya.

Rusia adalah pemasok utama minyak, gas alam dan batu bara Uni Eropa; yang menyumbang sekitar seperempat dari total energi blok tersebut.

Putin: Tinggalkan Energi Rusia, Eropa “Bunuh Diri Ekonomi”

Presiden Rusia Vladimir Putin. (Mikhail Klimentyev/Pool Photo via AP)
Presiden Rusia Vladimir Putin (Mikhail Klimentyev/Pool Photo via AP)

Impor energi Uni Eropa dari Rusia tahun lalu mencapai 99 miliar euro atau 62% dari pembelian barang-barang Rusia oleh blok itu.

Sehari sebelumnya Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan sanksi negara-negara Barat terhadap pasokan energi Rusia adalah “bunuh diri ekonomi,” karena kebijakan itu hanya akan merugikan mereka sendiri.

Dalam sebuah pertemuan hari Selasa (17/5) Putin mengatakan di luar ambisi mereka dan tekanan hegemoni Amerika, pemberlakuan lebih banyak sanksi terhadap pasar minyak dan gas Rusia hanya akan menambah inflasi di Eropa.

Putin juga menuduh Barat telah melebih-lebihkan “kemampuan energi alternatif” dengan meremehkan sumber energi tradisional.

“Sangat jelas bahwa karena agenda politik internal, kemampuan energi alternatif telah dilebih-lebihkan, dan urgensi energi tradisional justru diremehkan," kata Putin.

Lebih jauh Putin mengatakan pasar minyak dunia telah mengalami perubahan “yang bersifat tektonik” atau naik turun dengan tajam.

“Dalam kondisi baru ini, ini bukan hanya soal memproduksi minyak, tetapi juga membangun seluruh rantai vertikal hingga akhirnya ke konsumen.”

Infografis Syarat Putin Stop Serang Ukraina
Infografis Syarat Putin Stop Serang Ukraina (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya