Wahana Orion NASA Masuki Orbit Jauh di Sekitar Bulan

Orion pada Jumat (25/11) memasuki orbit yang membentang puluhan ribu kilometer di sekitar bulan, sementara kapsul NASA itu mendekati setengah dari uji terbangnya.

oleh Liputan6.comHariz Barak diperbarui 27 Nov 2022, 15:01 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2022, 15:01 WIB
3 Fakta Menarik Gerhana Bulan Total Super Blood Moon 16 Mei 2022, Bertepatan Hari Raya Waisak
Gerhana Bulan Total atau Super Blood Moon berlangsung hari ini, 16 Mei 2022. Bisa disaksikan di Indonesia? (YouTube/NASA).

Liputan6.com, Jakarta - Orion pada Jumat (25/11) memasuki orbit yang membentang puluhan ribu kilometer di sekitar bulan, sementara kapsul NASA itu mendekati setengah dari uji terbangnya.

Kapsul dan tiga boneka tes memasuki orbit bulan lebih dari seminggu setelah meluncurkan demo $4 miliar untuk membuka jalan bagi para astronaut.

Kapsul akan tetap berada di orbit yang luas namun stabil ini selama hampir seminggu, menyelesaikan hanya setengah putaran sebelum pulang.

Pada Jumat, kapsul itu berjarak 380.000 kilometer dari Bumi dan diperkirakan mencapai jarak maksimum hampir 432.000 km dalam beberapa hari.

Itu akan menetapkan catatan jarak baru untuk kapsul yang dirancang kelak akan mengangkut orang.

"Ini adalah statistik, tetapi simbolis dari kemampuan kapsul," kata Jim Geffre, Manajer Orion, dalam wawancara NASA pada awal minggu ini.

"Ini tentang menantang diri kita untuk melangkah lebih jauh, tinggal lebih lama dan melangkah di luar batas kemampuan yang telah kita jelajahi sebelumnya."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Latihan untuk Penerbangan ke Bulan

Bermasalah, NASA Tunda Misi Peluncuran Roket Artemis 1 ke Bulan
Roket NASA untuk misi Artemis 1 terlihat setelah batal diluncurkan dari Launch Pad 39B, Kennedy Space Center, Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, 29 Agustus 2022. Artemis dan Apollo adalah dewa-dewi kembar di mitologi Yunani. NASA menunda peluncuran roket Artemis dengan kapsul untuk krew yang tadinya direncanakan Senin 29 Agustus. (AP Photo/John Raoux)

NASA menganggap ini adalah latihan untuk penerbangan ke sekitar bulan pada 2024, dengan astronaut.

Pendaratan ke bulan oleh astronaut akan menyusul segera pada 2025.

Tim astronaut terakhir mendarat di bulan 50 tahun lalu dalam misi Apollo 17.

Awal pekan ini, Misi Kendali di Houston kehilangan kontak dengan kapsul selama hampir satu jam.

Pada saat itu, tim kendali menyesuaikan hubungan komunikasi antara Orion dan Jaringan Antariksa Jauh.

Menurut para pejabat, pesawat antariksa itu tidak mengalami masalah.

 


Direktur NASA Puji Peluncuran Roket ke Bulan

Kapsul Orion NASA
Kapsul Orion milik NASA sudah selesai dirakit, siap untuk kirim manusia kedua ke Bulan? (NASA)

Roket generasi baru NASA, Rabu (16/11), memulai perjalanan tanpa awak mengelilingi bulan dan kembali ke Bumi.

Roket besar itu diluncurkan beberapa jam lalu dari Florida dan melakukan penerbangan debutnya 50 tahun setelah misi bulan terakhir dalam era Apollo.

Peluncuran yang banyak tertunda itu memulai program penerus Apollo, Artemis, yang bertujuan mengembalikan astronaut ke permukaan bulan dekade ini dan membangun stasiun yang berkelanjutan di sana sebagai batu loncatan bagi eksplorasi manusia di Mars pada masa depan.

Roket Space Launch System (SLS) setinggi gedung 32 lantai itu lepas landas dari Kennedy Space Center NASA pada pukul 01:47 dini hari, menembus kegelapan di atas Cape Canaveral dengan ekor api oranye kemerahan.

Diberi nama dari dewi berburu Yunani kuno dan saudara kembar Apollo, Artemis bertujuan mengirim astronaut ke bulan paling cepat tahun 2025.

Direktur NASA Bill Nelson pada konferensi pers setelah itu memuji peluncuran roket itu, menyebutnya 'awal berikutnya' dan 'generasi Artemis'.

Misi Artemis I mencakup penerbangan konstelasi Orion selama 25 hari, membawa kapsul itu ke dalam jarak 97 km dari permukaan bulan sebelum terbang 64.400 km di luar bulan dan kembali ke Bumi. Kapsul itu diperkirakan jatuh ke laut pada 11 Desember.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya