Misi Penyelamatan Kapal Perang di Thailand Terganggu Cuaca Buruk

Kapal perang di Thailand menenggelamkan 33 marinir.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 19 Des 2022, 15:28 WIB
Diterbitkan 19 Des 2022, 15:28 WIB
20151220-Ilustrasi Kapal Tenggelam-AFP
Ilustrasi kapal tenggelam (AFP Photo)

Liputan6.com, Bangkok - Militer Thailand mengerahkan kapal perang dan helikopter pada Senin (19 Desember) untuk mencoba menemukan 33 marinir yang hilang setelah sebuah korvet (kapal perang kecil) tenggelam semalam di perairan berombak di Teluk Thailand, kata angkatan laut.

Dilansir Channel News Asia, Senin (19/12/2022), tiga kapal angkatan laut dan dua helikopter dikirim untuk menemukan yang hilang di lepas pantai provinsi Prachuap Khiri Khan, selatan Bangkok, setelah kapal perang HTMS Sukhothai mengalami kerusakan mesin dan tenggelam sebelum tengah malam sekitar 20 mil laut lepas pantai.

Misi penyelamatan semalam dalam cuaca buruk mengamankan 73 dari 106 orang di dalamnya, kata angkatan laut, dengan 33 sisanya terpaksa meninggalkan kapal.

Pihak angkatan laut memposting gambar dan rekaman video di akun Twitter-nya yang menunjukkan sekelompok personel dengan rompi oranye di rakit tiup hitam bergerak menjauh dari kapal dalam kegelapan saat ombak membengkak di sekitarnya. Belum jelas berapa banyak rakit yang dikerahkan.

Sukhothai, korvet buatan Amerika Serikat yang digunakan sejak 1987, dilanda gelombang kuat pada hari Minggu, memaksanya miring ke satu sisi sebelum dibanjiri air laut, kata juru bicara angkatan laut Laksamana Pogkrong Monthardpalin.

Sebuah gambar yang dibagikan oleh angkatan laut menunjukkan kapal abu-abu itu terbalik ke samping, sementara gambar lain di layar pemindai menunjukkan haluan kapal dan menara meriam menyembul di atas permukaan air saat tenggelam.

Hujan Deras Landa Thailand

Ilustrasi bendera Thailand (AP/Sakchai Lalit)
Ilustrasi bendera Thailand (AP/Sakchai Lalit)

Di waktu yang sama, hujan deras menyebabkan banjir di delapan wilayah di Thailand, lebih dari 15.000 kepala keluarga dilaporkan mengungsi.

Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana, dalam sebuah pernyataan mencantumkan daerah yang terkena dampak banjir yaitu Nakhon Si Thammarat, Phatthalung, Yala, Songkhla, Narathiwat, dan Pattani di Thailand selatan serta Amnat Charoen (timur laut) dan Chanthaburi (timur).

Korban Jiwa

ilustrasi hujan deras.
ilustrasi hujan deras. (Pixabay)

"Sampai dengan pukul 16.00 waktu setempat, 15.696 KK dari 305 desa yang terletak di 33 kecamatan terkena dampak banjir. Pihak berwenang akan mempercepat perbaikan kerusakan yang ditimbulkan," katanya.

Sementara itu, Komandan Resimen Jaga 45 Kolonel Thawirat Benjatikul mengatakan bahwa tiga orang tewas dan dua lainnya luka-luka saat kendaraan mereka hanyut terbawa arus kuat di Narathiwat.

Kelimanya adalah anggota satu keluarga, termasuk seorang wanita berusia 68 tahun, putranya berusia 40 tahun, menantu perempuannya, 38 tahun, dan dua cucu, berusia 14 dan 2 tahun.

Susulan Gelombang Tinggi

Cuaca Ekstrem Tenggelamkan Kapal di Perairan Maluku, 14 Tewas
Ilustrasi cuaca ekstrem sebabkan gelombang tinggi di perairan.

Sementara itu, Gubernur Surat Thani, Wichawut Jinto memerintahkan semua alat bantu untuk tetap berada di darat menyusul gelombang tinggi.

Dia juga mengumumkan bahwa layanan feri juga dihentikan sementara karena cuaca buruk.

Sementara itu, Departemen Meteorologi memperingatkan curah hujan terus menerus terjadi.

"Mohon waspada terhadap kondisi parah yang dapat menyebabkan serta menyebabkan banjir bandang dan luapan, terutama di sepanjang kaki bukit dekat saluran air dan dataran rendah."

Departemen Meteorologi memperingatkan gelombang tinggi setinggi satu hingga dua meter di Teluk Thailand.

"Semua kapal harus beroperasi dengan hati-hati, dan perahu kecil diminta tak berlayar," katanya.

Infografis 3 Hormon Bahagia Jaga Imunitas Tubuh dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 3 Hormon Bahagia Jaga Imunitas Tubuh dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya