Liputan6.com, Bakhmut - Ukraina mengklaim telah merebut sejumlah area di Bakhmut, salah satu medan tempur utama dalam peperangan dengan Rusia.
Kiev mengatakan, pasukannya telah maju 2 km dalam sepekan, mendorong Rusia untuk harus mengorganisir personelnya di satu daerah.
Baca Juga
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pasukan Rusia di salah satu wilayah Bakhmut telah mengubah posisi karena alasan strategis.
Advertisement
Dikatakan unit kelompok selatan pasukan Rusia telah mengambil posisi pertahanan yang lebih baik di daerah Maloilinivka dengan mempertimbangkan "kondisi yang menguntungkan dari reservoir Berkhivka".
Namun kepala kelompok tentara bayaran Wagner Rusia, Yevgeny Prigozhin mengatakan apa yang dibicarakan Kementerian Pertahanan "sayangnya disebut 'melarikan diri' dan bukan 'pengelompokan kembali'".
Saat pertempuran sengit dan berdarah terus berlanjut, Bakhmut menjadi simbol penting - meskipun banyak ahli mempertanyakan nilai taktisnya.
Dalam sebuah posting di Telegram, Wakil Menteri Pertahanan Hanna Malyar mengklaim Rusia menderita kerugian pasukan yang signifikan karena Ukraina memperoleh 2 km tanpa kehilangan posisi apapun.
Sementara itu blogger militer Rusia melaporkan kemajuan Ukraina atau pergerakan pasukan di beberapa daerah.
Institut Studi Perang juga mengatakan pasukan Ukraina mungkin telah memperoleh keuntungan sejauh 2 km di Bakhmut.
Klaim tersebut menandakan pergeseran momentum di Bakhmut. Namun dalam perspektif luas dari serangkaian pertempuran di sana, tidak ada bukti yang jelas tentang serangan balik Ukraina.
Seorang pejabat senior militer AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada CNN bahwa pasukan Ukraina sedang mempersiapkan serangan balasan besar-besaran dengan menyerang sasaran seperti depot senjata, pusat komando, dan sistem lapis baja dan artileri. .
Kemajuan Ukraina pada musim semi 2022 di bagian selatan dan timur laut negara itu juga didahului oleh serangan udara untuk "membentuk" medan perang.
Ukraina Disebut Merudal Luhansk
Juga diketahui bahwa pada Jumat 12 Mei, terjadi dua ledakan di Luhansk yang diduduki Rusia. Kota tersebut berjarak 134 km di timur Bakhmut. Keduanya merupakan wilayah pertempuran timur, yang merupakan area terdepan konflik militer kedua negara.
Gambar yang diposting di media sosial, diverifikasi oleh BBC, menunjukkan kepulan asap hitam membubung dari kota, yang terletak sekitar 90 km di belakang garis depan di timur Ukraina.
Penyebabnya ledakan di Luhansk belum dikonfirmasi, tetapi ledakan itu terjadi sehari setelah Inggris mengatakan telah memasok Ukraina dengan rudal jelajah Storm Shadow jarak jauh.
Luhansk berada di luar jangkauan roket Himars yang sebelumnya diandalkan Ukraina untuk serangan mendalam terhadap target Rusia.
Tetapi pejabat Rusia di wilayah tersebut mengatakan mereka mengira rudal buatan Ukraina bertanggung jawab, menghantam gedung administrasi dari dua perusahaan yang sudah tidak beroperasi.
Advertisement