Liputan6.com, Jakarta - Akhir-akhir ini, fenomena suhu ekstrem telah menjadi perbincangan hangat di seluruh dunia, perubahan iklim telah membawa tantangan baru dalam kehidupan sehari-hari. Namun, selain mengganggu kehidupan manusia, dampak dari suhu ekstrem ini juga membawa konsekuensi bagi hewan peliharaan.
Penelitian menyebutkan bahwa perubahan iklim mempengaruhi kenyamanan hewan, termasuk hewan peliharaan. Penelitian tersebut memanfaatkan pendekatan 'model lima domain sains' untuk mengevaluasi kondisi hewan, mencakup aspek-aspek seperti nutrisi, lingkungan, kesehatan fisik, perilaku, dan kesejahteraan mental.
Baca Juga
Model tersebut mengevaluasi bagaimana hewan bereaksi secara fisik dan perilaku terhadap situasi stres lingkungan secara menyeluruh. Meskipun pengaruh perubahan iklim terhadap hewan telah dikaji sebelumnya, penelitian tersebut merupakan yang pertama kali menggunakan model ini khusus untuk menilai kesejahteraan hewan.
Advertisement
Penelitian tersebut dikaji dari literatur akademis dan ditemukan bahwa perubahan iklim akan merugikan hewan di lima bidang kesejahteraan. Dampak tersebut akan dirasakan oleh hewan, baik itu liar maupun peliharaan.
Berikut ini adalah penjelasan bagaimana berbagai jenis hewan peliharaan akan terdampak oleh pemanasan global, serta upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memberikan bantuan kepada mereka, merangkum dari The Conversation, Jumat (13/10/2023):
1. Ikan
Ikan adalah hewan ektotermik, yang berarti mereka membutuhkan sumber panas eksternal untuk mengatur suhu tubuh mereka. Oleh karena itu, ikan peliharaan Anda dapat terpengaruh oleh fluktuasi suhu air di akuarium rumah Anda, terutama selama gelombang panas.
Perubahan suhu air yang ekstrem dapat menyebabkan kerusakan fisik pada ikan. Misalnya, hal ini dapat mempercepat metabolisme ikan sehingga mereka membutuhkan lebih banyak oksigen untuk bernapas. Selain itu, hal ini bisa berdampak pada pertumbuhan yang melambat dan penurunan nafsu makan.
Rekomendasi resmi menyarankan agar suhu air dalam akuarium di dalam ruangan dijaga antara 20°C hingga 25°C, kecuali jika Anda memelihara ikan tropis.
Terlepas dari anggaran dan ukuran akuarium Anda, Anda dapat mempertimbangkan penggunaan perangkat untuk mengontrol suhu air. Apa pun pilihan Anda, sangat penting untuk rutin memantau suhu air.
Pastikan juga bahwa akuarium tidak terpapar langsung sinar matahari jika diletakkan di dekat jendela.
Advertisement
2. Burung
Pengaruh dari heat stress terhadap burung dapat mengubah kondisi fisik mereka. Sebagai contoh, studi pada populasi burung robin kecil di Australia menunjukkan bahwa saat terjadi gelombang panas, burung-burung ini kehilangan berat badan, meninggalkan sarang mereka, dan beberapa di antaranya bahkan dapat meninggal.
Selain itu, heat stress juga dapat menyebabkan perilaku tidak biasa pada burung peliharaan, seperti memetik bulu, di mana burung akan terus-menerus mencabut bulu dari burung lain.
Ketika cuaca sedang panas, penting untuk secara teratur memeriksa kandang burung Anda untuk memastikan kebersihannya, serta ketersediaan makanan dan air. Jika burung berada di luar ruangan atau di kandang terbuka, pastikan mereka berada di tempat yang teduh.
Selain itu, memberikan tempat mandi yang dangkal juga dapat membantu peliharaan Anda untuk merasa lebih tenang.
3. Anjing
Anjing dan kucing bisa mengalami kesulitan pada hari yang panas, terutama jika usia mereka lebih tua atau berat badannya berlebih, memiliki bulu tebal, wajah mereka datar atau moncongnya pendek, yang dapat membatasi aliran udara dan membuat proses pendinginan lebih sulit.
Heat stress dapat menyebabkan hipertermia pada anjing, di mana suhu tubuhnya naik secara signifikan.
Perhatikan tanda-tanda awal stres panas seperti napas yang cepat dan gerakan yang gelisah. Gejala-gejala ini dapat memburuk dengan cepat dan bisa berakibat serius bahkan hingga kematian.
Lebih dari 80 persen pemilik anjing melaporkan bahwa anjing mereka bergerak kurang atau bermain lebih sedikit saat cuaca panas. Hal ini dapat membantu menghindari masalah kesehatan terkait panas.
Namun, jangan mengurangi aktivitas anjing Anda secara berlebihan karena hal ini juga bisa berdampak buruk pada kesehatannya. Jangan lupa untuk membawa anjing Anda berjalan-jalan pada waktu yang tepat untuk menghindari panas berlebih.
Jangan pernah tinggalkan anjing dalam kendaraan yang terpapar panas, karena mereka dapat dengan mudah mengalami overheating. Sebaliknya, lebih baik biarkan anjing Anda berada di dalam rumah pada hari yang panas, asalkan mereka memiliki tempat yang sejuk untuk beristirahat dan selalu ada air yang cukup, bahkan bisa disertai es batu di dalamnya. Anjing juga suka berbaring di kolam anak-anak atau di bawah semprotan air.
Saat membawa anjing keluar pada hari yang panas, pastikan untuk membawa wadah berisi air segar dan dingin untuk mereka. Jangan lupa untuk melindungi kulit anjing Anda yang lebih sensitif, seperti ujung telinga dan hidung, dengan menggunakan tabir surya khusus untuk hewan peliharaan.
Advertisement
4. Kucing
Kucing, seperti hewan lain, dapat mengalami overheat ketika cuaca memanas. Tanda-tandanya termasuk napas yang cepat, mengeluarkan air liur, dan denyut nadi yang meningkat. Jika Anda mencurigai bahwa kucing Anda mengalami kepanasan berlebih, segera hubungi dokter hewan.
Perubahan iklim, termasuk panas ekstrem dan banjir, dapat meningkatkan risiko penyebaran parasit dan penyakit, termasuk yang ditularkan melalui kutu, serta infestasi kutu dan cacing hati. Kondisi ini dapat membahayakan kesehatan kucing dan anjing.
Pada cuaca panas, nasihat untuk pemilik kucing serupa dengan nasihat untuk pemilik anjing, yaitu pastikan kucing Anda memiliki tempat berteduh yang cukup dan akses ke air. Jangan lupa untuk melindungi ujung telinga dan hidung kucing, terutama jika warna bulunya terang, dengan tabir surya.
Jika memungkinkan, lebih baik untuk menjaga kucing di dalam rumah saat cuaca sangat panas, terutama pada siang hari. Pastikan ada setidaknya satu ruangan yang sejuk dan memiliki ventilasi yang baik.
Jika ingin bermain dengan kucing, lakukan hal tersebut di pagi atau sore hari ketika suhu sudah lebih rendah.
Walaupun manusia memiliki kemampuan untuk memahami dan menghadapi perubahan iklim, hewan peliharaan memerlukan bantuan dari manusia. Hal tersebut tidak hanya berlaku untuk hewan peliharaan yang telah disebutkan, tetapi juga untuk jenis hewan lain seperti reptil, marmut, dan kelinci.
Seiring dengan meningkatnya frekuensi gelombang panas dan peristiwa cuaca ekstrem lainnya, tugas manusia adalah untuk memastikan kesejahteraan dan keselamatan hewan peliharaan.